Unggas mati mendadak terjadi di Kebonromo, Ngrampal, Sragen. Pada akhir tahun 2014 lalu, 250 itik mati namun warga telat melapor ke Disnakkan.
Solopos.com, SRAGEN – Sebanyak 250 itik milik dua orang warga Desa Kebonromo, Kecamatan Ngrampal, Sragen, diketahui mati mendadak setelah memasuki musim hujan, tepatnya pada Rabu (31/12/2014).
Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Hewan Dinas Perikanan dan Peternakan (Disnakkan) Sragen, Nanik, mengatakan sampai saat ini pihaknya masih belum mengetahui penyebab kematian salah satu jenis unggas tersebut.
Menurut dia, keterlambatan warga untuk melapor peristiwa kematian itik tersebut membuat Disnakkan Sragen sulit memeriksa sampel itik yang sebelumya telah dibakar dan dikubur pemiliknya itu.
“Kami mendapat laporan setelah itik dikubur pemiliknya. Kami jadi belum tahu penyebab pasti kematian itik yang masih anakan itu. Seharusnya memang warga cepat melapor kepada kami untuk kami periksa juga ke laboratorium,” kata Nanik saat dijumpai