Soloraya
Rabu, 21 Januari 2015 - 04:30 WIB

PEMKOT SOLO Siapkan 3 Jurus Perkuat Toko Kelontong

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Salah satu minimarket di kawasan Jl. Slamet Riyadi, Solo, Jawa Tengah, Selasa (20/1/2015), beroperasi tanpa izin Pemkot Solo. (Reza Fitriyanto/JIBI/Solopos)

Pemkot Solo menyiapkan tiga jurus untuk memperkuat para pengusaha toko kelontong yang tersudut toko modern.

Solopos.com, SOLO — Pemkot Solo melalui Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (Dinkop UMKM) setempat menyiapkan tiga langkah strategis untuk memperkuat posisi usaha kelontong di era persaingan dagang.

Advertisement

Tahun ini, Pemkot Solo menargetkan ada 510 warung maupun toko kelontong yang dapat diberdayakan melalui kebijakan tersebut. Kepala Dinkop UMKM, Triyana, saat ditemui Solopos.com di ruang kerjanya, Selasa (20/1/2015), menegaskan perlunya upaya perkuatan pengusaha toko kelontong di Kota Solo.

Toko kelontong diakuinya mengalami pasang surut setelah munculnya toko modern seperti minimarket. Namun Pemkot Solo, kata dia, sudah menyusun langkah bagi usaha kecil untuk menghadapi persaingan tersebut. Salah satunya menggandeng pusat grosir dan retail seperti Lottemart dan Luwes Group.

“Kami sudah menjalin kerja sama dengan Luwes Group sejak tahun kemarin. Jadi, toko kelontong bisa kulakan di sana dengan harga diskon, kalau tidak laku bisa dikembalikan lagi. Skema itu rencananya kami kembangkan tahun ini dengan menggandeng pusat dagang besar lain seperti Lottemart,” ujarnya.

Advertisement

Triyana mengatakan kerja sama tersebut diharapkan dapat menambah variasi produk di usaha kelontong. Selama ini, dia melihat kelengkapan barang menjadi salah satu poin yang menyulitkan kelontong bersaing dengan toko modern. Awal bulan depan pihaknya bakal memastikan kerja sama dengan pusat grosir dan retail.

“Setelah fixed, kami akan membuka pendaftaran bagi kelontong yang berminat melalui kelurahan dan kecamatan. Kami tidak membatasi jumlah pendaftaran, tapi paling tidak tiap kelurahan bisa mewadahi 10 usaha kelontong,” terangnya.

Kredit Bunga Rendah
Selain itu, Pemkot bekerja sama dengan Bank Solo memberikan pinjaman berbunga rendah pada pelaku UMKM. Menurut Triyana, usaha kelontong bisa mengakses kredit tersebut dengan bunga 0,5% per bulan. Adapun nilai pinjaman maksimal sebesar Rp5 juta. “Syaratnya seperti perbankan pada umumnya. Tidak ada syarat khusus,” kata Triyana.

Advertisement

Dinkop UMKM juga menyiapkan pelatihan penataan produk dan manajemen keuangan secara bertahap bagi usaha kelontong. Triyana menilai selama ini display barang masih dianggap sepele oleh sebagian pengusaha kelontong. “Karena rata-rata dikerjakan sambilan, penataan barang tidak diperhatikan. Padahal tata kelola yang baik bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung.”

Sementara itu, protes warga RW 014 Gendingan Jebres terhadap rencana pengoperasian minimarket di kawasan setempat terus berlanjut. Koordinator pedagang kelontong RW 014, Tri Kartika Hestiningsih, mengatakan baru saja menyampaikan aspirasi pada DPRD. Perwakilan warga diterima Wakil Ketua DPRD, Uma Hasyim. “Tadi siang kami sudah bertemu Pak Umar. Harapannya legislatif bisa turut mengawal tuntutan warga,” tandasnya. 

Ini Dia 3 Jurus Pemkot Solo Berdayakan Usaha Kelontong

1. Kerja sama dengan pusat retail dan grosir
Tahun ini Pemkot berencana menggandeng Luwes Group dan Lottemart untuk memberdayakan 510 usaha kelontong. Tahun kemarin kerja sama sudah berjalan pada 182 usaha kelontong.
2. Memberikan kredit berbunga rendah
Melalui Bank Solo, pengusaha kecil bisa mengakses pinjaman berbunga 0,5% sebulan. Maksimal pinjaman Rp5 juta.
3. Memberi pelatihan penataan produk dan manajemen keuangan
Bekerja sama dengan toko modern dan pihak terkait.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif