SOLOPOS.COM - Pembukaan gerbang Pasar Klewer Timur, Selasa (20/1/2015). (Reza Fitriyanto/JIBI/Solopos)
Pasar Klewer terbakar pada Sabtu (27/12/2014) lalu. Kini Pasar Klewer timur dibuka kembali, namun hal itu menimbulkan kecemburuan di kalangan pedangan Pasar Klewer barat yang belum punya lokasi berjualan.
Solopos.com, SOLO – Pembukaan kembali Pasar Klewer timur pada Selasa (20/1/2015) memicu kecemburuan sosial di kalangan pedagang. Pedagang Pasar Klewer barat merasa cemburu dan mendesak agar Pemkot segera mempercepat pembangunan pasar darurat dan membangun kembali Pasar Klewer.
“Sudah tiga pekan belum ada kepastian pembangunan pasar darurat. Sementara Pasar Klewer timur sudah kembali dibuka. Kondisi itu membuat kecemburuan sosial antar pedagang,” ujar Pejabat Humas Himpunan Pedagang Pasar Klewer (HPPK), Kusbani dalam jumpa pers di Posko Klewer Masjid Agung, Rabu (21/1/2015).
Dia mengatakan banyak pedagang mendatanginya sambil menangis menanyakan kelanjutan pembangunan pasar. Pedagang, kata dia, sudah mulai setres dengan kondisi kehujanan hingga kepanasan ketika berjualan di mobil.
“Kondisi seperti itu membuat pedagang tidak nyaman hingga mengalami stres berat. Kami mendesak Pemkot segera bertindak,” kata dia.
Kusbani menjelaskan masih ada sekitar 1.000 pedagang belum mendapatkan tempat berjualan. Empat lokasi parkir yang dijadikan tempat berjualan, kata dia, belum cukup menampung semua pedagang Pasar Klewer yang terkena musibah kebakaran.
Ditemui terpisah, salah seorang pedagang Pasar Klewer, Marsida, 48, mengaku tidak berjualan selama tiga pekan lantaran tidak memiliki mobil.
“Kami sangat cemburu dengan pedagang Pasar Klewer timur sudah memiliki tempat berjualan tetap. Kami minta Pemkot segera mempercepat pembangunan pasar darurat agar bisa kembali berjualan,” kata dia.