Jogja
Rabu, 21 Januari 2015 - 10:40 WIB

PARIWISATA GUNUNGKIDUL : Pemodal Luar Tak Masalah, Asal…

Redaksi Solopos.com  /  Abu Nadzib  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Pariwisata Gunungkidul, tiga resort mewah di kawasan Purwosari dan Tanjungsari dibuat oleh pemilik modal dari luar daerah.

WONOSARI – Kepala Kantor Penanaman Modal Pelayanan Terpadu (KPMPT) Gunungkidul Aziz Saleh tidak memermasalahkan makin banyaknya investor luar daerah yang menanamkan modal di Gunungkidul. Syaratnya, investor tersebut harus melibatkan tenaga lokal serta bahan baku dari daerah tersebut.

Advertisement

“Baik pengusaha lokal maupun dari luar daerah mendapatkan perlakuan sama. Yang paling penting mereka bersaing secara sehat dan sesuai dengan peraturan yang berlaku,” kata Aziz kepada Harian Jogja, Selasa (20/1/2015).

Aziz tidak menampik pembangunan tiga resort mewah di kawasan pesisir (Purwosari dan Tanjungsari) dilakukan oleh pemilik modal dari luar daerah. “Masak mau kami tolak, kan tidak mungkin. Kalau pengusaha lokal ada yang mau, kami akan welcome,” katanya.

Advertisement

Aziz tidak menampik pembangunan tiga resort mewah di kawasan pesisir (Purwosari dan Tanjungsari) dilakukan oleh pemilik modal dari luar daerah. “Masak mau kami tolak, kan tidak mungkin. Kalau pengusaha lokal ada yang mau, kami akan welcome,” katanya.

Mengenai banyaknya investor dari luar daerah, Aziz mengaku tidak khawatir. Sebab, investasi yang ditanamkan memberikan dampak yang luas terhadap pembangunan di Gunungkidul.

“Saat pengurusan izin kami sudah memberikan regulasi yang harus ditaati, misalnya saat pembangunan harus melibatkan tenaga lokal. Kalau bisa, bahan bakunya juga dari sini,” ungkap dia.

Advertisement

“Misalnya tentang pembangunan resort, kami juga meminta kepada mereka untuk menyediakan ruang pameran. Tempat itu, bisa digunakan untuk memperlihatkan hasil karya warga,” ungkapnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi B DPRD Gunungkidul Edi Susilo  mengaku setuju adanya pembukaan seluas-luasnya terhadap calon investor di Gunungkidul. Namun, dia memperingatkan, pembangunan yang digulirkan harus sejalan dan tidak bertentangan dengan nilai-nilai budaya yang ada.

“Semua pasti akan memberikan dampak. Yang paling penting, pemkab harus bisa mengurangi dampak negatif adanya pembangunan itu,” kata Edi.

Advertisement

Dia juga menekankan, para investor yang masuk harus memiliki andil terhadap kesejahteraan warga. Jangan sampai, manfaat tersebut hanya dinikmati oleh pemilik modal.

“Untuk pertumbuhan ekonomi, jelas membutuhkan investor. Pastinya mereka sudah memperhitungkan saat akan menanamkan modalnya di sini. Jadi, sudah seharusnya mereka bisa memberikan dampak posistif, salah satunya membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar lokasi,” katanya.

 

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif