Jatim
Rabu, 21 Januari 2015 - 04:05 WIB

HUKUMAN MATI : Detik-Detik Eksekusi, Ketua MUI Ini Mengaku Kasihan kepada Terpidana Narkoba

Redaksi Solopos.com  /  Aries Susanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ketua MUI Kota Madiun, KH Muhammad Sutoyo angkat bicara soal hukuman mati bagi terpidana narkoba. (JIBI/Solopos/Aries Susanto)

Hukuman mati bagi terpidana narkoba mengundang perhatian masyarakat luas. Inilah pengakuan seorang tokoh agama di Kota Madiun terkait hukuman itu?

Madiunpos.com, KOTA MADIUN –Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Madiun, KH Muhammad Sutoyo mengungkapkan perasaannya ketika seorang terpidana narkoba menjelang dieksekusi.

Advertisement

Lelaki yang merangkap dosen Tasawuf Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Ponorogo tersebut rupanya merasa iba dan kasihan kepada enam orang yang harus mengakhiri hidupnya di hadapan regu tembak.

“Sebagai manusia biasa, rasa kemanusiaan saya tak bisa membohongi bahwa saya iba. Pada detik-detik eksekusi itu, saya benar-benar kasihan,” ujarnya saat ditemui Madiunpos.com, di kediamannya di Jl dr Cipto, 16, Kartoharjo Kota Madion, Selasa (20/1/2015).

Meski demikian, lanjut Sutoyo, perasaan iba tidak serta merta membuatnya berubah pendirian bahwa hukuman mati tak dibenarkan karena dianggap berperikemanusiaan atau dituding melanggar HAM. Perasaan iba dan kasihan itu, katanya, adalah sebuah hal yang wajar yang bakal dialami seseorang ketika melihat sebuah tragedi kemanusiaan.

Advertisement

“Jangan lantas sikap iba dan belas kasihan itu menghalangi hukuman mati bagi musuh negara. Hukuman harus dijalankan karena dampak yang ditimbulkannya,” ujarnya.

Sutoyo secara tegas telah mengatakan bahwa hukuman mati bagi terpidana narkoba telah sesuai dengan semangat Alquran karena dampak narkoba bisa membunuh generasi bangsa.

Menurutnya, kejahatan dari peredaran narkoba sama dengan kejahatan kemanusiaan lainnya. Kejahatan itu bahkan lebih kejam dari kejahatan teroris atau pembunuhan lainnya karena orang yang terkena narkoba mengalami gangguan mental dan akal sehatnya. Lambat laun, korban narkoba juga mengalami ketergantungan sebelum akhirnya mati secara perlahan.
“Ia menyengsarakan banyak orang. Ia membuat bangsa mundur dan hancur,” paparnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif