Entertainment
Rabu, 21 Januari 2015 - 16:10 WIB

FILM KONTROVERSIAL : Diunduh 5,8 Juta Kali, The Interview Raup Rp500 Miliar

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kim Jong Un dalam film The Interview (telegraph.co.uk)

Film kontroversial The Interview diunduh 5,8 juta kali. Dari unduhan film digital tersebut Sony Pictures meraup pendapatan Rp500 miliar.

Solopos.com, SOLO – Film komedi kontroversial produksi Sony Pictures, The Interview, yang diyakini telah memicu serangan maya pada studio itu, telah meraih pendapatan lebih dari US$40 juta atau setara Rp500 miliar dalam penjualan 5,8 juta unduhan film digital.

Advertisement

CEO divisi hiburan Sony Corp, Michael Lynton,menyebut pendapatan 40 juta dolar AS itu menjadi sebuah tonggak penting bagi penjualan Sony secara online dan rilis televisi berbayar yang belum pernah terjadi sebelumnya, yakni pada platform seperti Google Play milik Google Inc, iTunes dari Apple Inc, dan Time Warner Cable.

Dilansir Antara, Rabu (21/1/2015), film komedi kontroversial The Interview, yang dirilis pada 24 Desember, dirakit seminggu setelah Sony Pictures menangguhkan sebuah rilis film besar ketika sejumlah bioskop besar menolak untuk menayangkan film itu setelah ada ancaman kekerasan dari para peretas.

Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, menyebut keputusan Sony membatalkan rilis film itu di bioskop-bioskop sebagai suatu kesalahan yang mirip dengan sensor diri.

Advertisement

Film yang dibintangi Seth Rogen dan James Franco, yang menggambarkan kisah fiksi pembunuhan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, juga telah meraih pendapatan sebesar enam juta dolar AS di box office setelah bioskop-bioskop independen melakukan pemutaran film terbatas pada Hari Natal.

Namun, masih belum jelas apakah Sony Pictures akan dapat mengembalikan modal yang diinvestasikan untuk film komedi itu, yang telah menghabiskan US$44 juta atau Rp549juta untuk biaya produksi dan puluhan juta dolar untuk biaya pemasaran.

Pemerintah Amerika Serikat menuduh Korea Utara atas serangan dunia maya terburuk pada Sony Pictures, sebuah perusahaan swasta di AS.

Advertisement

Pemerintah Korea Utara menyebut film kontroversial The Interview sebagai tindakan perang, tetapi pemerintah Korut membantah tuduhan berada di balik kasus peretasan terhadap Sony.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif