SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
Cerita unik, polisi mendapat keterangan meyakinkan dari cucu korban yang mengatakan sempat melihat tersangka mondar-mandir di belakang rumah kakeknya.
Harianjogja.com, SLEMAN—Ingatan anak berusia di bawah lima tahun (balita) sangat cemerlang. Parno Wibowo, 42, preman kampung asal Sendowo, Sinduadi, Mlati, Sleman membuktikannya.
Pria yang hobi mabuk minuman keras itu bertekuk lutut di tangan petugas Polsek Mlati setelah gerak-geriknya saat mencuri terpantau seorang bocah. Sehari-hari Parno bekerja sebagai sopir ambulans di salah satu rumah sakit di Jogja.
Kapolsek Mlati Kompol Sarwendo menjelaskan tertangkapnya Parno berawal dari laporan Mujiyo, 65, tetangga Parno. Mujiyo mengaku perhiasan emas miliknya senilai Rp14 juta raib.
Polisi yang menyelidiki laporan Mujiyo mendapat keterangan meyakinkan dari seorang anak balita yang tak lain adalah cucu korban. Dalam keterangannya balita itu menyampaikan sempat melihat tersangka mondar-mandir di belakang rumah kakeknya.
“Setelah kami cocokkan dengan keterangan anak itu, ternyata waktunya hampir sama dengan saat kejadian. Kami selidiki dan ternyata benar dan ada barang bukti. Kami menangkap di rumah tersangka sendiri,” ungkap Sarwendo, Selasa (20/1/2015).
Setelah dilakukan pemeriksaan, ternyata tersangka tak hanya beraksi di rumah Mujiyo. Beberapa hari sebelumnya Paro juga beraksi di sebuah angkringan kawasan Belimbingsari, Depok. Ia sempat akan dihajar warga karena tertangkap basah.
Parno Wibowo mengaku melakukan pencurian di rumah tetangganya saat mabuk miras. “Hanya selisih satu rumah dengan rumah saya. Saya minum [miras] dulu terus kepikiran mengambil. Waktu itu rumah sepi sekali. Rencananya emas untuk disimpan dulu. Setelah saya ambil saya simpan di tempat tidur rumah tepatnya di bawah kasur. Tahu-tahu tertangkap,” kata Parno.