News
Selasa, 20 Januari 2015 - 17:45 WIB

TEROR ISIS : Sandra 2 Warga Jepang, ISIS Minta Tebusan Rp2,4 Triliun

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Dua tawanan Jepang di tangan anggota ISIS (Daily Mail)

Teror ISIS menghantui pemerintah Jepang. Dua warga negaranya disandra oleh anggota ISIS dan meminta tebusan US$200 juta atau setara Rp2,4 triliun.

Solopos.com, SOLO – Para anggota kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengeluarkan sebuah video mengejutkan. Dalam video tersebut ISIS memberikan ancaman kepada pemerintah Jepang untuk membayar Rp2,4 triliun jika tak ingin dua warga negaranya tewas di tangan mereka.

Advertisement

Seorang pria berpakaian serba hitam berdiri di daerah gurun bersama dengan dua laki-laki dengan posisi berlutut dan memakai pakaian oranye. Pria tersebut menebar teror kepada masyarakat Jepang waktu 72 jam untuk membujuk pemerintah Jepang menghentikan dukungan koalisi pimpinan AS yang ingin melancarkan serangan militer melawan ISIS.

Militan yang berbicara dalam bahasa Inggris itu, menuntut 200 juta tanpa menentukan mata uang, tetapi dalam subtitle bahasa Arab diidentifikasi sebagai dolar AS. Dalam video tersebut terungkap dua warga Jepang tersebut bernama Haruna Yukawa dan Kenji Goto.

Diberitakan Reuters, Selasa (20/1/2015), video muncul tak lama setelah Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe berjanji akan memberikan dana sekitar Rp2,4 triliun memerangi ISIS. Abe kini berada di Yerusalem sebagai bagian dari tur regional.

Advertisement

Di Tokyo, Jepang, Kementerian Luar Negeri Jepang mengatakan sedang memeriksa video untuk melihat apakah rekaman itu asli. Jika video tersebut asli pemerintah tidak dapat menerima hal tersebut dan merasa sangat marah.

Goto merupakan wartawan lepas yang berbasis di Tokyo. Dia akan meliput mengenai penyakit AIDS dan anak-anak di zona perang dari Afghanistan hingga Afrika yang akan dilaporkan untuk media di Jepang. Goto bertemu Yukawa tahun lalu yang akan membantunya melakukan perjalanan ke Irak di bulan Juni 2014.

Ayah Yukawa, Shoichi Yukawa, menolak berkomentar, karena kewalahan dengan laporan berita.  Militan, yang berbicara dengan aksen Inggris yang terdapat dalam video ternyata memiliki suara yang sama seperti yang mereka tujukkan dalam video di tawanan ISIS sebelumnya.

Advertisement

Advertisement
Kata Kunci : Tawanan ISIS Teror Isis
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif