Harga BBM turun sejak Senin (19/1/2015). Meski tarif angkutan umum ikut turun, namun sejumlah pengusaha angkutan umum belum menurunkan jumlah setoran.
Solopos.com, SRAGEN – Penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) sejak Senin (19/1/2015), diikuti penurunan tarif angkutan umum.
Namun demikian, sejumlah sopir dan kernet di Sragen mengaku masih resah lantaran pengusaha atau juragan angkutan belum menurunkan jumlah setoran.
Salah satu kernet bus antarkota dalam provinsi (AKDP) jurusan Gemolong-Sragen-Gondang-Sine, Riyadi, 42, mengklaim telah menurunkan tarif angkutan sejak Senin.
Namun, setelah penurunan tarif, Riyandi mengaku belum ada penyesuaian pada nilai setoran kepada pengusaha angkutan.
“Meski tidak ada paksaan, kami masih tetap membayar Rp160.000 per hari kepada juragan. Hingga saat ini belum ada penyesuaian jumlah setoran. Kalau kami tentu ingin jumlah setoran turun karena tarif angkutan juga sudah lebih kecil dari sebelumnya,” kata Riyadi saat dijumpai