Jogja
Selasa, 20 Januari 2015 - 19:20 WIB

BANJIR BANTUL: Pemkab Tetapkan Tanggap Darurat Bencana

Redaksi Solopos.com  /  Abu Nadzib  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

 

Banjir Bantul mengancam ratusan kolam ikan di wilayah tersebut. Para petani ikan diminta memanen lebih awal daripada rugi besar.

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL–Pemkab Bantul menetapkan status tanggap darurat atas bencana jebolnya tanggul irigasi di sungai Gajah Wong di Dusun Sorowajan, Banguntapan, Bantul Minggu (18/1/2015) lalu.

Status tanggap darurat itu mulai berlaku Selasa (20/1/2015). “Berlaku mulai hari ini selama 10 hari,” terang Bupati Bantul Sri Surya Widati, Selasa (20/1/2015).

Dengan status tersebut maka Pemkab Bantul dapat leluasa mengambil tindakan penyelamatan. Antara lain evakuasi korban banjir dan perbaikan sementara tanggul guna menormalkan kembali aliran air ke selatan yang kini tersendat. Kerusakan tanggul tersebut menyebabkan aliran air ke selatan menuju Desa Banguntapan Bantul dan daerah Rejowinangun, Kota Jogja tersendat lantaran air merembes ke mana-mana.

Advertisement

Akibatnya, puluhan hektare sawah dan kolam ikan di selatan Sorowajan terancam kekurangan air. “Kami fokus dulu ke perbaikan tanggul kalau enggak akan berdampak lebih luas,” tutur Ida, sapaan akrabnya.

Untuk meminimalisasi kerugian bencana, para pemilik kolam ikan di Banguntapan Bantul juga diminta memanen ikan lebih awal. “Daripada rugi lebih banyak enggak ada air mending panen lebih awal, enggak apa-apa untung sedikit,” ujarnya.

?Kepala Dinas Sumber Daya Air Kabupaten Bantul, Yulianto mengatakan, pada musim hujan sekarang fokus kegiatan adalah menjaga bendung gerak yang menjadi pengatur aliran air. “Kalau hujan deras atau airnya banyak pintu bendungnya dibuka,” terang Yulianto.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif