Jatim
Senin, 19 Januari 2015 - 15:05 WIB

SURGA DI TELAGA SARANGAN : Wow, Pelanggan Kamar Short Time Adalah Pasangan Muda-Mudi

Redaksi Solopos.com  /  Aries Susanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Seorang penjaga penginapan tengah menjaring tamu yang hendak menginap di penginapan sarangan. (JIBI/Solopos/Aries Susanto)

Surga di Telaga Sarangan tak hanya menyajikan keindahan alam. Apakah daya tarik lainnya yang tersembunyi di balik objek wisata di Magetan itu.

Madiunpos.com, MAGETAN –Objek wisata Telaga Sarangan tak hanya menarik minat kalangan wisatawan yang hanya menikmati keindahan alam. Kaum muda-mudi yang tengah di mabuk cinta pun menganggap penginapan-penginapan yang tercecer di kawasan Telaga Sarangan tak ubahnya surga di dunia.

Advertisement

Madiunpos. com, Senin (19/1/2015) mencoba menelusuri penginapan-penginapan di Telaga Sarangan yang jumlahnya mencapai seratusan lebih itu. Pagi hari sekitar pukul 10.00 WIB, jalan menuju objek wisata Sarangan masih terlihat lengang. Hanya beberapa kendaraan melintas. Sesekali orang-orang di tepian jalan pun menyapa dengan ungkapan khas. “Kamar masih kosong, Mas,” sapanya.

Seorang dari mereka, Jn, 21, lantas meladeni perberbicangan dengan Madiunpos.com yang kala itu menyamar sebagai calon penyewa kamar. Pria enam tahun bekerja di penginapan itu pun mengajak Madiunpos.com memasuki kompleks penginapan berwarna orange.

Deretan kamar terlihat cukup luas. Lantainya keramik terlihat bersih. Di dalamnya, selain ada satu tempat tidur dan televisi di sudut ruangan, juga terdapat kamar mandi dalam yang bersih. “Maaf, saya tinggal sebentar ya. Ada tamu datang,” pintanya mohon diri.

Advertisement

Dari kejauhan, nampaklah sepasang muda-mudi mengendarai motor matic memasuki pelataran penginapan. Lengan perempuan itu terlihat erat memeluk pinggang lelaki. Mereka disambut penjaga penginapan itu dengan senyuman. Tanpa banyak basi basi, sepasang muda-mudi itu langsung menuju salah satu kamar kosong sambil menyerahkan selembar uang dari dalam dompetnya.

Tak berselang lama, pintu kamar dan korden ditutup. Tak terdengar lagi suara percakapan, selain suara riuh televisi di dalam kamar itu. “Hari-hari biasa begini memang sepi. Paling banyak ya tamu muda-mudi seperti mereka,” jelas Jn.

Tamu muda-mudi itu, jelasnya, hanya memesan kamar paling lama tiga hingga empat jam alias short time. Berdasarkan hitungan Madiunpos,com, selama 1,5 jam menyamar di penginapan itu, sedikitnya ada enam tamu yang masuk ke penginapan. Semuanya adalah pasangan muda-mudi mengendarai sepeda motor.

Advertisement

 

KLIK dan LIKE di sini untuk update informasi Madiun Raya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif