Sport
Senin, 19 Januari 2015 - 01:25 WIB

MALAYSIA MASTERS 2015 : Praveen/Debby Kandas di Final, Indonesia Tanpa Gelar

Redaksi Solopos.com  /  Mulyanto Utomo  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Malaysia Masters 2015 berakhir tanpa memberi gelar juara kepada Indonesia.
 
Solopos.com, KUCHING — Indonesia pulang tanpa membawa gelar juara dari perhelatan Yonex Sunrise Malaysia Masters 2015 setelah Praveen Jordan/Debby Susanto, yang menjadi satu-satunya wakil di partai final, kandas.

Ganda campuran peringkat ke-13 dunia itu ditekuk pasangan Denmark, Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen, dengan skor 18-21 dan 18-21 pada partai final di Stadium Perpaduan Kuching, Minggu (18/1/2015). Praveen/Debby sempat memberi perlawanan sengit setelah sempat tertinggal 5-10 di game pertama, tapi upaya itu tak membuahkan hasil impresif.

Advertisement

“Di awal game pertama, kami bisa dibilang kalah start, jadi tertinggal lumayan jauh. Tapi pas poin 11, sebenarnya kami sudah bisa mengimbangi. Tapi Praveen mungkin kurang sabar di lapangan, jadi banyak mati sendiri,” kata Debby, seperti dilansir badmintonindonesia.org, Minggu.

Setelah kehilangan game pertama, Praveen/Debby semakin kewalahan meladeni permainan Joachim/Christinna di game kedua. Mereka mengawali game kedua dengan tertinggal 3-7 dari duet peringkat keempat dunia itu. Meski sempat menyamakan skor menjadi 14-14, Praveen/Debby akhirnya menyerah setelah bertanding selama 47 menit.

Advertisement

Setelah kehilangan game pertama, Praveen/Debby semakin kewalahan meladeni permainan Joachim/Christinna di game kedua. Mereka mengawali game kedua dengan tertinggal 3-7 dari duet peringkat keempat dunia itu. Meski sempat menyamakan skor menjadi 14-14, Praveen/Debby akhirnya menyerah setelah bertanding selama 47 menit.

“Di game kedua sebenarnya kami mulai bisa menekan lawan, Fischer juga kelihatan sempat tegang. Beberapa kali servis nanggung terus. Tapi kami kurang bisa mengontrol bola,” ujar Debby.
Praveen mengakui tidak sabar menyudahi perlawanan lawan saat berhasil menyamakan kedudukan. Alhasil, bukannya berbalik unggul, mereka justru kehilangan peluang mengunci kemenangan.

“Kalau lihat di lapangan tadi sebenarnya kami yakin bisa menang. Apalagi beberapa kali bertemu, ramai terus di lapangan. Tapi saya mungkin banyak enggak sabar, pengin matiin lawan, ujung-ujungnya malah tidak bisa mengontrol bola,” beber Praveen.

Advertisement

Kali terakhir, mereka dipecundangi unggulan Denmark itu di BWF World Championship 2014. Sempat memaksa memainkan rubber game, Praveen/Debby menyerah dengan skor 12-21, 22-20, dan 18-21.

Praveen/Debby juga hanya puas menggenggam trofi runner up Malaysia Masters 2014 karena dikalahkan pasangan Tiongkok, Yu Xiaohan/Huang Yaqiong di partai final. Bedanya, tahun lalu, mereka berhasil menyulitkan laju Yu Xiaohan/Huang Yaqiong meski akhirnya kalah dengan skor 20-22, 21-12 dan 18-21.

“Kalau ditanya, tahun ini pasti inginnya bisa juara. Atau paling tidak kami bisa rubber game. Tapi apapun itu kami bersyukur bisa sampai sejauh ini, semoga ke depannya bisa lebih baik,” imbuh Debby. (Tri Indriawati/JIBI/Solopos)

Advertisement

Pasangan ganda campuran Indonesia Jordan/Debby gagal menjadi juara di Malaysia Masters 2015. Ist/Dok

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif