Soloraya
Senin, 19 Januari 2015 - 00:40 WIB

KESEHATAN MASYARAKAT : DBD Kembali Renggut Nyawa di Sragen

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi nyamuk penyebar DBD (JIBI/dok)

Kesehatan masyarakat terkait DBD di Sragen kembali merenggut nyawa.

Solopos.com, SRAGEN – Penyakit demam berdarah dengue (DBD) kembali merenggut nyawa di Sragen. Informasi yang dihimpun Solopos.com terkait masalah kesehatan masyarakat khususnya DBD, Rio, 12, yang tinggal di Bangunasri, Kelurahan Sragen Kulon, Sragen, meninggal dunia dengan status suspect DBD.

Advertisement

Rio meninggal dunia di sebuah rumah sakit di Semarang, Kamis (15/1/2015) lalu. Rio adalah anak dari mantan Dandim 0725/Sragen, Letkol Inf. Wahyu Sugiyarto. Lurah Sragen Kulon, Rinaldi Wicaksono, membenarkan informasi tersebut. Menurutnya, Rio mulai panas Senin (12/1/2015), di hari Kamis (15/1/2015), anak tersebut dirujuk ke rumah sakit di Semarang.

“Langsung masuk ICU, tapi terlambat sehingga tidak tertolong. Sejauh ini hanya satu orang yang meninggal dunia karena DBD di wilayah kami,” jelas Rinaldi, saat dihubungi Solopos.com, Minggu (18/1/205), terkait kesehatan masyarakat di Sragen.

Rio adalah korban kedua yang meninggal dunia karena DBD. Sebelumnya, Kasi Pengendalian Penyakit Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen, Sumiyati, menyebut awal tahun ini satu anak meninggal dunia karena DBD. Namun, dia tidak menyebut alamat korban DBD dimaksud.

Advertisement

Sumiyati menekankan pentingnya pola hidup bersih dan sehat (PHBS). Masyarakat harus membangun sistem untuk menjaga lingkungan tetap sehat. Dia mengajak masyarakat melakukan gerakan pemberantasam sarang nyamuk (PSN). “Caranya dengan prinsip tiga M. Menguras bak mandi, mengubur kaleng bekas, dan menutup tempat penampungan air,” jelas dia.

Menurut Sumiyati, langkah pemberantasan sarang nyamuk paling efektif untuk melawan DBD. Untuk itu kesadaran masyarakat tentang cara menghadapi bahaya laten DBD sangat penting. “Lebih baik mencegah daripada mengobati,” tutur dia.

Di sisi lain Pemerintah Kecamatan Gemolong, melakukan kegiatan bersih-bersih lingkungan, Jumat (16/1/2015). Kegiatan yang dimotori Pemerintah Kecamatan Gemolong tersebut untuk menjaga kesehatan lingkungan. Tujuannya, untuk mencegah bibit penyakit menular berkembang biak.

Advertisement

Kegiatan tersebut dilaksanakan mulai Perempatan Gemolong hingga Pertigaan SMK Sakti Gemolong. Kegiatan diikuti pimpinan muspika setempat, pegawai negeri sipil (PNS), Koramil, Polsek, serta organisasi keagamaan seperti Pemuda Muhammadiyah, MTA, GP Ansor, dan LDII. Jumlah peserta kegiatan lebih kurang 500 orang.

Camat Gemolong, Samsuri, mengimbau masyarakat menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan. “Wujudkan lingkungan yang bersih, rapi, dan indah. Jangan membuang sampah sembarangan, tingkatkan perilaku hidup bersih dan sehat,” tutur dia terkait kesehatan masyarakat di Sragen.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif