Harga BBM kembali turun mulai Senin (19/1/2015) ini. Tarif angkutan umum (angkuta) di Kota Solo pun segera turun.
Solopos.com, SOLO — Pemerintah Kota (Pemkot) Solo dalam waktu dekat segera menurunkan tarif angkutan umum (angkuta). Penurunan tarif angkuta umum dilakukan seiring dengan penurunan harga bahan bakar minyak (BBM).
Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Solo, Yosca Herman Soedrajat, mengatakan dalam waktu dekat akan kembali menggelar rapat koordinasi dengan Organisasi Angkutan Darat (Organda) Solo.
Rapat koordinasi itu, kata dia, membahas penurunan tarif angkuta di Solo pascapenurunan harga BBM sebayak dua kali. “Penurunan tarif angkuta di Solo perlu segera dibahas. Dari hasil evaluasi setelah tarif angkuta dinaikkan justru terjadi penurunan jumlah penumpang,” ujar Herman sapaan akrabnya ketika ditemui Solopos.com di Car Free Day (CFD), Minggu (18/1/2015).
Diketahui sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan harga BBM bersubsidi jenis premium naik dari Rp6.500 per liter menjadi Rp8.500 per liter, sementara harga solar naik dari Rp5.500 per liter menjadi Rp7.500 per liter. Kebijakan tersebut berlaku sejak 18 November 2014.
Menindaklanjuti kenaikan tersebut, Organda dan Pemkot Solo menaikkan tarif sementara angkuta di Solo. Di mana tarif penumpang umum atau dewasa jauh dekat dari sebelumnya Rp3.500 per penumpang menjadi Rp4.500.
Sedangkan untuk pelajar dari sebelumnya Rp1.500 menjadi Rp2.500 per penumpang. Dari tarif sementara itu terjadi kenaikkan Rp1.000 atau 30% setiap penumpang.
Ikuti BBM
Herman mengatakan sudah selayaknya tarif angkuta di Solo turun mengikuti penurunan harga BBM. Berapa persen penurunan tarifnya, kata dia, akan dibahas terlebih dulu.
“Penetapan penurunan tarif harus hati-hati. Jangan sampai tarif turun justru merugikan organda. Kami meyakini dengan turunya harga BBM suku cadang kendaraan juga ikut turun,” kata dia.
Herman mengaku sudah banyak mendapatkan keluhan dari masyarakat yang minta agar tarif angkuta diturunkan setelah harga BBM turun. Menindaklanjuti keluhan tersebut, kata dia, Dishubkominfo segera menggelar rapat koordinasi membahas penurunan tarif.
“Tarif sementara yang berlaku sekarang sudah berjalan tiga bulan. Padahal seharusnya satu bulan diterapkan sudah dievaluasi,” paparnya.