Soloraya
Senin, 19 Januari 2015 - 03:45 WIB

HARGA BBM : Organda Klaten Kesulitan Sesuaikan Tarif Angkutan

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sebuah bus mengantri BBM di sebuah SPBU di Palur, Jaten, Karanganyar, belum lama ini. Organda menyatakan belum akan menaikkan tarif angkutan umum terkait rencana kenaikan harga BBM bersubsidi. (JIBI/SOLOPOS/Sunaryo Haryo Bayu)

Harga BBM yang naik dan turun dalam kurun waktu yang relatif singkat membuat Organda Klaten kesulitan menyesuaikan tarif angkutan umum.

Solopos.com, KLATEN – Kebijakan pemerintah pusat yang menaikkan dan menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) dalam waktu singkat membuat Organisasi Pengusaha Angkutan Bermotor di Jalan (Organda) Klaten kebingungan. Mereka kesulitan menerapkan tarif angkutan karena tidak stabilnya harga.

Advertisement

“Harga BBM yang tidak stabil menyulitkan kami menentukan tarif angkutan umum. Satu sisi masyarakat ingin tarifnya ikut turun saat harga BBM turun, di sisi lain kami tidak bisa menurunkan tarif begitu saja karena harga suku cadang dan perlengkapan lainnya masih tinggi,” kata Ketua Organda Klaten, Agus Supriyanto, saat dihubungi Solopos.com, Minggu (18/1/2015).

Ia juga menyatakan draf usulan kenaikan tarif angkutan umum di Klaten yang diajukan beberapa waktu lalu belum disetujui bupati, tetapi pemerintah sudah mengeluarkan kebijakan baru. Turunnya harga BBM jenis premium.

“Usulan kenaikan tarif 25 persen untuk angkutan umum yang kami ajukan ke Pak Bupati beberapa waktu lalu belum turun. Ini malah pemerintah pusat menurunkan harga BBM lagi. Kami jadi repot dan kesulitan menerapkan tarifnya,” ujarnya.

Advertisement

Terkait rencana pemerintah yang mulai berlaku pada pukul 00.00 WIB, Senin (19/1/2015) tersebut, ia akan berkoordinasi terlebih dahulu dengan beberapa dinas terkait. Seperti Dinas Perhubungan, Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM, serta Bagian Perekonomian untuk mencari solusi bersama. Pihaknya ingin pemerintah daerah bisa membantu organda karena angkutan merupakan salah satu sarana transportasi untuk melayani masyarakat.

“Kalau kami berpikir secara bisnis, kami akan mengambil keuntungan semau kami. Tapi, pengguna angkutan umum mayoritas rakyat kecil dan kami tidak bisa seenaknya memanfaatkan situasi itu. Senin [19/1/2015] kami akan berkoordinasi dengan dinas terkait untuk membahas permasalahan ini,” tutur Agus.

Selanjutnya, hasil koordinasi itu akan ia bicarakan dengan anggota Organda Klaten untuk menentukan kebijakannya. Ia juga menunggu informasi dari Organda pusat untuk penentuan tarifnya karena kebijakan diambil setelah penerapan harga BBM yang baru.

Advertisement

Ia berharap ke depan pemerintah bisa menjaga kestabilan harga BBM terutama untuk angkutan umum. “Kami ingin pemerintah memiliki aturan khusus untuk harga BBM yang digunakan angkutan umum. Jadi, harganya tetap stabil dan kami yang melayani masyarakat tidak kebingungan menentukan tarifnya,” imbuhnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif