Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) yang dilantik hari ini tak menyertakan dua nama kuat, Hendropriyono dan Mooryati Soedibyo.
Solopos.com, JAKARTA — Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), AM Hendropriyono, serta pendiri PT Mustika Ratu Tbk, Mooryati Soedibyo, sempat masuk dalam daftar calon anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres).
Namun dua tokoh yang memiliki hubungan dekat dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut ternyata tidak masuk dalam barisan sembilan anggota wantimpres yang dilantik oleh Presiden Jokowi di Istana Negara, Senin (19/1/2014).
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Pratikno, mengatakan AM Hendropriyono sebelumnya masuk dalam daftar panjang calon wantimpres. Namun, katanya, Hendropriyono tidak berkenan karena sudah terlalu lama berada di lingkungan pemerintahan.
“Dalam list panjang pasti masuk. Saya kira Pak Hendro tidak berkenan juga, sudah terlalu lama di pemerintahan,” kata Pratikno seusai pelantikan anggota wantimpres di Istana Negara, Senin (19/1/2015).
Adapun Mooryati Soedibyo yang juga santer disebut-sebut akan masuk dalam jajaran wantimpres juga tidak ada. Mensesneg tidak tahu alasan kenapa Mooryati tidak menjadi anggota wantimpres, yang jelas nama tersebut sempat ada.
“Mooryati saya kurang tahu, tapi memang dalam beberapa minggu terakhir ada Bu Mooryati. Tapi tentu Pak Jokowi punya kedekatan emosi dengan beliau,” ujar Pratikno.
Dari sembilan anggota wantimpres, enam di antaranya berasal dari partai politik koalisi Indonesia Hebat. Mereka mendapat kepercayaan dari masing-masing partai untuk menduduki jabatan wantimpres.
Mereka yakni M Yusuf Kartanegara (PKPI), Rusdi Kirana (PKB), Sidarto Danusubroto (PDI-P), Subagyo HS (Hanura), dan Suharso Monoarfa (PPP). Sedangkan tiga lainnya mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Abdul Malik Fadjar, mantan Ketua Umum PBNU Hasyim Muzadi, dan ekonom UGM Sri Adiningsih.