SOLOPOS.COM - Ilustrasi durian Medan (JIBI/Solopos/Antara/Septianda Perdana)
Kuliner Solo diramaikan olahan durian. Durian Medan lebih dipilih pengolah karena manis dan tidak memabukkan.
Solopos.com, SOLO — Olahan durian tengah menarik perhatian pencinta kuliner Solo. Sejumlah pengelola bisnis kuliner di Soloraya menawarkan olahan durian tersebut. Membuat makanan atau minuman dengan bahan dasar durian memang bukan hal mudah.
Setidaknya, dibutuhkan kejelian dalam memilih durian agar rasa masakan berbahan dasar durian itu lezat ketika disantap. Salah satu jenis durian yang paling banyak diminati pencinta kuliner Solo adalah durian medan.
Salah seorang pelaku bisnis kuliner Solo, pemilik Leola Pancake Durian, Marina, mengatakan keunggulan durian medan ketimbang jenis durian lainnya adalah rasanya yang lebih manis. Sedangkan durian lokal rasanya justru agak pahit dan kandungan alkoholnya cukup tinggi.
“Kami pakai durian murni dan bahkan kulit dadarnya pun juga rasa durian,” ujar Marina, saat ditemui Solopos.com di outlet-nya di The Park Solo Mall, Solo Baru, beberapa hari yang lalu.
Pancake durian milik Marina juga telah mengantongi label halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) sehingga bisa disantap siapa saja. Olahan durian ini juga aman untuk dikonsumsi dalam jumlah banyak dan tidak memabukkan. Menurut Marina ada jenis durian yang memabukkan karena kadar alkoholnya terlalu tinggi.
Keistimewaan lain dari durian medan, sambung Marina, yakni tekstur daging durian yang tetap utuh meskipun sudah dibungkus dengan lembaran pancake dadar. “Disimpan di dalam freezer berhari-hari juga tidak masalah. Tekstur dan aromanya masih tetap sama dengan sebelum masuk ke freezer,” papar Marina.
Hal serupa diungkapkan pemilik kedai Crazy Coconuts, Irwan Aprianto. Menurut dia, durian medan aromanya harum dan tidak terlalu menyengat seperti durian lokal. Durian yang aromanya sangat menyengat berarti kandungan alkoholnya juga tinggi.