SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Moroccoworldnews.com)
Kisah tragis ini terjadi di Amerika Serikat. Seorang remaja perempuan berusia 18 tahun mengaku jatuh cinta dengan ayahnya sendiri.
Solopos.com, SOLO – Kisah tragis ini terjadi di Amerika Serikat. Seorang remaja perempuan berusia 18 tahun mengaku menjalin hubungan percintaan dengan ayahnya sendiri. Kini keduanya bahkan tengah merencanakan upacara pernikahan.
Remaja perempuan yang tidak mau mengungkapkan identitasnya tersebut mengungkapkan kisah tragisnya. Ia dibesarkan oleh ibunya yang hidup terpisah dengan sang ayah. Saat remaja, ia tinggal dengan ayahnya setelah menghubunginya lewat jejaring sosial, Facebook. Saling tertarik, sang remaja ini melakukan hubungan seksual petamanya dengan sang ayah di malam kelima dirinya tinggal dengan sang ayah.
Sebelumnya, sang ayah memuji anak perempuannya memiliki tubuh yang indah. Sang anak pun memuji ayahnya dengan mengatakan dirinya adalah pria yang tampan. Saling melempar pujian itulah awal mula kisah tragsi tersebut terjadi.
“Kami berdua merasakan orgasme. Kami sangat mirip, sehingga saling melakukan hubungan seksual,” kata sang remaja perempuan.
Sang anak pun mengaku memiliki banyak kesamaan. Keduanya menyukai The Simpsons. Ayah dan anak ini saling berkencan di acara prom nite. Hanya sahabat karibnya yang mengetahui fakta tragis ini.
“Semua orang di pihak ibuku melihat kami sebagai ayah dan anak,” kata remaja tersebut sebagaimana dilansir News.com.au, Minggu (18/1/2015).
Remaja tersebut bahkan mengaku memiliki tato yang sama dengan sang ayah. Ia mengaku sangat menyukai selai kacang. Karenanya ayahnya memanggilnya dengan sebutan “selai kacang”. Ketika sang ayah mengatakan dirinya menyukai jelly, sang anak pun memanggil ayahnya dengan sebutan sayang “jelly”.
Ia mengatakan akan melangsungkan upacara pernikahan dengan sang ayah. Ia pun mengaku tak merasa takut acaman kesehatan ketika berhubungan seksual dengan sang ayah.
“Aku tak mengerti mengapa aku dihakimi. Kami adalah dua orang dewasa dari tempat gelap. Orang perlu melakukan riset gangguan reproduksi dari hubungan sedarah dan saya tidak mengerti seberapa sering hal itu terjadi,” tutup sang remaja menguak kisah tragisnya.