Soloraya
Minggu, 18 Januari 2015 - 19:30 WIB

HARGA BBM : Tarif Angkutan Kota di Sragen Wajib Turun Besok

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi angkutan kota (angkot) (JIBI/Solopos/Antara/ilustrasi)

Harga BBM yang turun mulai Senin (18/1/2014) dini hari diharapkan berdampak pada penurunan tarif angkutan umum. Di Sragen, tarif angkutan umum akan turun Rp1.000.

Solopos.com, SRAGEN — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen mewajibkan kepada pengelola atau sopir angkutan kota untuk menurunkan tarif angkutan mulai Senin (19/1/2015).

Advertisement

Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Sragen, Heru Martono, mengatakan penurunan tarif angkutan kota menyesuaikan kebijakan pemerintah pusat yang menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, Senin. Menurut dia, pengelola atau sopir angkutan kota wajib menurunkan tarif angkutan seperti sebelum harga BBM naik pada Selasa (18/11/2014).

“Tarif angkutan kota harus kembali seperti semula atau seperti sebelum harga BBM jenis premium naik menjadi Rp7.600 per liter. Mulai besok [hari ini] harga premium menjadi Rp6.600 per liter atau hanya lebih besar Rp100 dari harga sebelum naik senilai Rp6.500 per liter. Jadi harus tarif wajib kembali,” kata Heru saat dijumpai Solopos.com di lokosi car free day (CFD) Jl. Sukowati, Sragen, Minggu (18/1/2015).

Heru menyampaikan pihaknya akan mengerahkan petugas untuk memastikan semua pengelola dan sopir angkutan kota menurunkan tarif angkutan mulai Senin. Menurut Heru, masyarakat menjadi pihak yang dirugikan apabila pengelola atau sopir angkutan tidak menurunkan tarif angkutan. Apabila tarif angkutan masih tinggi, lanjut dia, juga bisa mempengaruhi harga pokok bahan kebutuhan.

Advertisement

“Kami akan melakukan koordinasi dulu dengan organda [organisasi gabungan angkutan darat] Sragen. Nanti antara petugas dan Organda akan ke terminal-terminal, khususnya Pilangsari, untuk melakukan pemantauan terkait penyesuaian tarif. Kami pemantauan secara umum saja, enggak langsung by name by sopir,” ujar Heru.

Berdasarkan informasi Solopos.com, tarif angkutan kota di Sragen terbagi menjadi dua golongan berdasarkan jenis penumpang. Penumpang dari masyarakat umum saat ini dikenakan tarif jauh-dekat senilai Rp4.000 per orang. Sedangkan penumpang dari kalangan pelajar dikenakan tarif jauh-dekat sebesar Rp2.500 per orang.

“Kami simpel saja pengaturan tarif angkutan kota. Kalau kemarin setelah harga BBM naik itu tarif angkutan kota sebesar Rp4.000 per orang, besok [hari ini] harus berubah kembali semua menjadi Rp3.000 per orang,” terang Heru.

Advertisement

Disinggung mengenai penyesuaian tarif bus antarkota dalam provinsi (AKDP) dan antar kota antar provinsi (AKAP) setelah harga BBM turun, Heru menjelaskan kebijakan tersebut diambil oleh Pemprov Jateng.

Sementara itu, salah seorang sopir angkutan kota saat dijumpai Espos di Pasar Bunder, Minggu, Bono, 44, mengaku siap melakukan penyesuakan tarif angkutan mulai Senin. Bono berharap pemerintah tidak menaikan harga BBM kembali karena bisa mempengaruhi hingga berujung pada penurunan jumlah penumpang.

“Kami ikut menyesuaikan kondisi harga BBM yang kembali turun. Setelah tarif kembali turun, kami berharap penumpang tertarik kembali menggunakan angkutan kota saat bepergian. Saat harga BBM naik, minat masyarakat mengunakan angkutan umum berkurang,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif