Soloraya
Minggu, 18 Januari 2015 - 09:15 WIB

DEMAM BERDARAH DENGUE: Putra Mantan Dandim Sragen Meninggal Dunia

Redaksi Solopos.com  /  Abu Nadzib  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Demam berdarah dengue merenggut nyawa Wahyu Rio, 12, putra mantan Dandim 0725/Sragen, Letkol Inf. Wahyu Sugiyarto.

 

Advertisement

SRAGEN-Penyakit demam berdarah dengue (DBD) kembali merenggut nyawa. Wahyu Rio, 12, putra mantan Dandim 0725/Sragen, Letkol Inf. Wahyu Sugiyarto meninggal dunia akibat penyakit yang disebabkan nyamuk Aedes Aegypti tersebut.

Informasi yang dihimpun menyebutkan, Wahyu Rio tinggal bersama orang tuanya di Bangunasri, Sragen Kulon, Sragen mengembuskan napas terakhir di rumah sakit di Semarang, Kamis (15/1/2015), dengan status suspect DBD.

Rio meninggal di sebuah rumah sakit di Semarang Kamis (15/1) lalu. Sebelumnya, penyakit DBD merenggut nyawa satu anak di Sragen tahun ini. Musibah yang terjadi awal Januari tersebut menimpa seorang bocah asal Sragen kota. DBD telah merenggut nyawan 12 warga Sragen sepanjang 2014.

Advertisement

 

Kasi Pengendalian Penyakit Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen, Sumiyati, saat ditemui wartawan di kantornya pekan lalu, menekankan pentingnya pola hidup bersih dan sehat (PHBS). Masyarakat harus membangun sistem untuk menjaga lingkungan tetap sehat.

Dia mengajak masyarakat untuk melakukan gerakan pemberantasam sarang nyamuk (PSN). “Caranya dengan prinsip tiga M. Menguras bak mandi, mengubur kaleng bekas, dan menutup tempat penampungan air,” jelas dia.

Advertisement

Menurut Sumiyati langkah pemberantasan sarang nyamuk paling efektif untuk melawan bahaya penyakit DBD. Untuk itu kesadaran masyarakat tentang cara menghadapi bahaya laten DBD sangat penting. “Lebih baik mencegah daripada mengobati,” tutur dia.

Di sisi lain Pemerintah Kecamatan Gemolong, Sragen, melakukan kegiatan bersih-bersih lingkungan (wilayah) perkotaan, Jumat (16/1) lalu. Kegiatan yang dimotori Pemerintah Kecamatan Gemolong tersebut untuk menjaga kesehatan lingkungan. Sehingga bibit-bibit penyakit menular mematikan tidak berkembang biak.
Kegiatan tersebut dilakukan mulai dari Perempatan Gemolong hingga Pertigaan SMK Sakti Gemolong. Kegiatan diikuti pimpinan muspika setempat, pegawai negeri sipil (PNS), Koramil, Polsek, serta organisasi keagamaan seperti Pemuda Muhammadiyah, MTA, GP Ansor, dan LDII. Jumlah peserta kegiatan lebih kurang 500 orang.
Camat Gemolong, Samsuri, yang terlibat langsung dalam kegiatan tersebut mengimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan. “Wujudkan lingkungan yang bersih, rapi dan indah. Jangan membuang sampah sembarangan, tingkatkan perilaku hidup bersih dan sehat,” tutur dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif