Sport
Minggu, 18 Januari 2015 - 06:30 WIB

AUSTRALIAN OPEN 2015 : Rintangan Berat Hadang Murray, Nadal Pesimistis

Redaksi Solopos.com  /  Mulyanto Utomo  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Andy Murray dan Rafael Nadal dalam sebuah pertandingan. ist/telegraph.co.uk

Australian Open 2015 Senin (19/1/2015) besok digelar. Namun ada yang mencemaskan Andy Murray karena harus berhadapan pemain top di babak awal.

Solopos.com, MELBOURNE — Undian laga Australian Open 2015 menyisakan kecemasan bagi petenis Skotlandia, Andy Murray. Sementara mantan petenis nomor satu dunia Rafael Nadal justru pesimistis di ajang ini.

Advertisement

Sebagai unggulan keenam, Murray memang hanya harus bertemu petenis kualifikasi asal India, Yuki Bhambri di putaran pertama, Senin. Namun, dia kemungkinan bakal berhadapan dengan musuh berbahaya Grigor Dimitrov di putaran keempat.

“Tentu, ini adalah undian yang sangat berat. Undian yang sangat sulit. Sangat sulit mengomentari ini. Jika Anda harus bermain melawan seluruh pemain itu, tentu akan sangat sulit melewati semua rintangan,” ujar petenis yang finis di peringkat keenam ATP musim lalu itu, seperti dilansir Reuters, Sabtu (17/1).

Advertisement

“Tentu, ini adalah undian yang sangat berat. Undian yang sangat sulit. Sangat sulit mengomentari ini. Jika Anda harus bermain melawan seluruh pemain itu, tentu akan sangat sulit melewati semua rintangan,” ujar petenis yang finis di peringkat keenam ATP musim lalu itu, seperti dilansir Reuters, Sabtu (17/1).

Meski bisa melaju mulus di putaran pertama, Murray menyadari bakal bertemu dengan lawan-lawan berat dalam grand slam pembuka musim ini. Terlebih, sederet petenis top dunia telah mengisi daftar peserta di undian laga.

Dia tentu tidak bisa menghindar jika harus berhadapan dengan musuh bebuyutan, seperti Rafael Nadal ataupun Novak Djokovic, dalam petualangannya di Australian Open kali ini.

Advertisement

“Saya yakin Rafa [Nadal] sekarang lebih berbahaya. Jika Anda mengatakan kepada dia ‘Beri saya tempat di semifinal’, dia akan sangat senang karena sudah pulih dari cedera. Tapi akan sangat menarik melihat apa yang akan terjadi nanti. Dengan nama-nama yang Anda sebutkan, tentu turnamen ini akan sangat ketat,” imbuh dia.

Meski tiga kali tampil di final, Murray gagal meraih trofi Australian Open karena dikalahkan Roger Federer pada 2010 dan dilibas Djokovic pada 2011 dan 2013. Dia bahkan tersingkir di babak perempat final musim lalu.

Murray gagal meraih gelar juara gran slam keduanya di musim 2014 setelah kembali dari operasi punggung dan berpisah dari pelatih Ivan Lendl. Sejak didampingi pelatih anyar Amelie Mauresmo, tim Murray mengalami banyak perubahan. Dia bahkan sempat mendepat asisten pelatih Dani Vallverdu dan pelatih fisik Jez Green, November lalu.

Advertisement

“Tidak ada yang aneh. Menurut saya, semuanya berjalan dengan positif. Saat beberapa hal berubah dan semua orang bekerja sama, segalanya bisa menjadi lebih baik. Dua bulan terakhir bagi saya sejauh ini sangat-sangat bagus,” ujar petenis berusia 27 tahun itu.

Sementara itu, mantan petenis dunia, Rafael Nadal, justru merasa pesimistis menatap pertarungan Australian Open musim ini. Petenis berjuluk Si Raja Tanah Liat itu bahkan merasa tak pantas menyandang predikat kandidat favorit meski menduduki posisi unggulan ketiga.

“Tidak, saya tidak merasa sebagai salah satu kandidat favorit di sini. Tahun lalu mungkin iya. Tahun ini, ceritanya berbeda. Bohong jika saya mengatakan siap menang sekaranng. Saya tidak merasa siap untuk memenangi turnamen ini,” beber Nadal, seperti dilansir ausopen.com, Sabtu.

Advertisement

“Secara teori, dengan hanya bermain empat hingga lima laga dalam tujuh bulan, Anda tidak bisa menjadi favorit di turnamen. Apalagi, ini bukan turnamen tanah liat melainkan lapangan keras. Ada nama yang lebih favorit ketimbang saya di turnamen ini,” sambung runner up Australian Open 2014 itu. (Tri Indriawati/JIBI/Solopos)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif