News
Sabtu, 17 Januari 2015 - 23:20 WIB

KORBAN KAPAL TENGGELAM: Aif Rifadi Akhirnya Meninggal Dunia

Redaksi Solopos.com  /  Abu Nadzib  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Korban kapal tenggelam, Aif Rifadi, akan dipulangkan ke kampung halamannya, Batam. Meski berhasil ditolong tim SAR, Aif Rifadi terlalu lama tenggelam sehingga meninggal dunia.

 

Advertisement

Harianjogja.com, BEIJING–Warga negara Indonesia (WNI) yang diidentifikasi bernama Aif Rifadi, salah seorang korban tenggelamnya kapal tunda dalam pelayaran percobaan di Sungai Yangtze, Tiongkok, akhirnya meninggal dunia.

“Setelah berhasil ditemukan oleh tim SAR dan diidentifikasi, yang bersangkutan dinyatakan meninggal dunia,” ungkap Konsul Penerangan dan Sosial Budaya KJRI Shanghai Faraiditto Suharyono kepada Antara di Beijing, Sabtu (17/1/2015).

Ia mengemukakan seluruh korban dalam insiden itu telah berhasil diidentifikasi dan selesai pada pukul 19.00 waktu setempat. “Setelah seluruh proses identifikasi selesai pihak Pemerintah Provinsi Jiangsu, memperbolehkan wakil KJRI Shanghai untuk melihat korban tersebut,” kata Faraiditto.

Advertisement

Terkait itu, pihaknya akan segera menyelesaikan seluruh proses administrasinya seraya menghubungi pihak keluarga korban, dan memulangkan jenazahnya ke Batam, kampung halaman korban.

Kapal berbendera Singapura, JMS Delta, sedang dalam pengujian di Jingjiang, Kota Taizhou, Provinsi Jiangsu, Kamis, (15/1/2015) sekitar pukul 15.00 siang. Dalam kapal terdapat 24-25 orang, termasuk pemilik kapal dan teknisi.

Delapan di antaranya warga negara asing. Terdiri atas empat warga Singapura, satu Indonesia, satu Malaysia, satu India dan seorang warga Jepang. Tiga orang berhasil diselamatkan, sisanya atau sekitar 22 baru saja ditemukan.
Beberapa orang dikabarkan terperangkap di kabin kapal. Tujuh atau delapan orang hilang, termasuk warga Singapura, India dan Jepang.
Kapal sepanjang 30 meter, berbobot 368 ton diproduksi oleh Anhui Bengbu Shenzhou Machinery Co Ltd pada Oktober. Menurut kantor berita Xinhua, perusahaan tidak melaporkan rute kapal atau rencana pengujian kepada otoritas pelabuhan.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif