News
Jumat, 16 Januari 2015 - 11:15 WIB

PESAWAT AIRASIA DITEMUKAN : 81 Penyelam Cari Korban di Badan Pesawat Airasia

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pray for Airasia (Twitter)

Pesawat Airasia ditemukan jatuh di Selat Karimata. Hari ini, 81 penyelam dikerahkan untuk melakukan observasi badan pesawat Airasia serta mencari korban yang mungkin masih terjebak di dalamnya.

Solopos.com, JAKARTA – Basarnas terus melakukan observasi badan pesawat Airasia QZ8501 dengan melakukan penyelaman di lokasi penemuan.

Advertisement

“Penyelaman kemarin belum membuahkan hasil. Kemarin gelap, hujan sepanjang hari dan arus bawah laut tidak baik, pagi ini dilanjutkan,” kata Direktur Operasional Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsma S.B. Supriyadi saat dihubungi dari Jakarta, Jumat (16/1/2015).

Kepala Basarnas FH Bambang Soelistyo, menurut dia, masih berada di KN Pacitan di lokasi badan pesawat ditemukan. “Ia ingin pantau langsung penyelaman pagi ini,” kata Supriyadi.

Jika kondisi cuaca, arus bawah air, dan visibility baik pada operasi hari ini, menurut dia, evakuasi terhadap korban yang mungkin terjebak di badan pesawat bisa diselesaikan dengan cepat.

Advertisement

“Kalau kondisinya baik, cerah, satu hari saja evakuasi bisa selesai. Tapi kita belum tahu apakah di badan pesawat masih ada saudara-saudara kita yang terjebak di sana,” ujar dia.

Sebanyak 81 penyelam gabungan dari Basarnas Special Group (BSG), TNI AL, penyelam dari Geo Survey dibagi dalam tiga grup bergantian melakukan penyelaman.

Pertama, ia mengatakan mereka memastikan apakah masih ada korban di dalam badan pesawat kemudian mengobservasi berat mesin pesawat untuk bisa diangkat.

Advertisement

Tim penyelam telah mencoba melakukan observasi dan melakukan estimasi bobot mesin pesawat agar dapat diangkat sejak Rabu (14/1/2015). Namun arus begitu kuat mencapai hingga lima knots dan visibility hanya mencapai satu meter.

Menurut tim dari Geosurvey, dengan arus yang mencapai lima knots remotely operated vehicle (ROV) yang mereka bawa sulit mendapatkan gambar dari objek yang dikehendaki, karena itu harus dilakukan penyelaman. Kecepatan arus di atas 2,5 knots mengganggu kerja ROV yang dibawa kapal Geo Survey.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif