Jogja
Jumat, 16 Januari 2015 - 02:20 WIB

LONGSOR KULONPROGO : Tebing Ambrol Diduga Sebagai Dampak Akumulasi Hujan Deras

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga gotong royong membersihkan material longsor yang menghantam rumah Suparno di Dusun Kalipenten, Desa Kaliagung, Sentolo, Kamis (15/1/2015). (JIBI/Harian Jogja/Holy Kartika N.S.)

Longsor Kulonprogo yang terjadi di Dusun Kalipenten terjadi di cuaca cerah. Namun, sebelumnya hujan deras melanda daerah tersebut.

Harianjogja.com, KULONPROGO– Dinding rumah milik Suparno, 45, warga Dusun Kalipenten, Desa Kaliagung, jebol setelah tebing bukit di samping rumahnya longsor. Kejadian terjadi pada Rabu (14/1/2015) sore dan justru ketika cuaca cerah.

Advertisement

Parno mengatakan meski saat kejadian cuaca dalam keadaan cerah, malam sebelumnya daerah tersebut mengalami hujan deras. Sementara kondisi tebing juga tidak dibuat terasiring. Akibatnya, air hujan tertampung di dalam tanah dan lama-kelamaan tanah di atas tebing menjadi lapuk. Pihaknya berharap agar tebing tersebut dibuatkan terasiring, sehingga air hujan mengalir dan tidak mengendap di dalam tanah.

“Kejadian ini pernah terjadi sebelumnya, tetapi tidak sampai separah ini. Kali ini tanah longsor mengancam para penghuni rumah yang berada di bawahnya,” ungkap Parno, Kamis (15/1/2015).

Keesokan harinya, belasan warga sekitar bergotong royong untuk membersihkan lumpur dan material longsor. Sementara itu, Kepala Desa Kaliagung Suwito mengungkapkan, kejadian tanah longsor tersebut baru kali ini terjadi di wilayahnya. Sebelumnya, hanya berupa longsoran kecil dan tidak sampai mengenai rumah warga.

Advertisement

“Apalagi, desa ini tidak termasuk dalam kawasan rawan longsor. Namun, kami sudah memberi tahu juga pihak pemkab, Dinas Sosial dan BPBD untuk segera membantu,” ujar Suwito.

Lebih lanjut Suwito memaparkan, ancaman longsor dari tebing itu masih dapat terjadi lagi. Bahkan, lokasi rumah yang juga berada di dekat jurang semakin mengkhawatirkan. Pasalnya, di sisi lain rumah ini kondisi tanah sudah retak dan rawan ambrol.

“Kami takut apabila longsoran dari tebing justru memunculkan persoalan lain. Bisa saja kalau longsor terjadi, rumah ini terdorong ke jurang di sebelahnya karena tanah di sekitarnya mulai retak,” jelas Suwito.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif