News
Kamis, 15 Januari 2015 - 00:40 WIB

TEROR PARIS : Al Qaeda Mengaku di Balik Serangan Terhadap Charlie Hebdo

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Polisi Prancis, Kamis (8/1/2015) dini hari, terus menyelidiki kasus penyerangan kantor redaksi Charlie Hebdo. (JIBI/Solopos/Reuters/Christian Hartmann)

Teror Paris di kantor majalan Charlie Hebdo akhirnya menunjukkan titik terang. Al Qaeda mengaku berada di balik serangan itu.

Solopos.com, DUBAI — Kelompok Al-Qaeda di Yaman mengaku bertanggung jawab atas serangan di kantor majalah Charlie Hebdo di Paris, Prancis, pekan lalu.

Advertisement

Seorang pejabat elite Al-Qaeda untuk Jazirah Arab (AQAP), Nasser bin Ali Al-Ansi, menyatakan itu dalam sebuah rekaman video. Ia dalam rekaman video yang diunggah di Youtube, Nasser juga mengatakan penembakan diperintahkan oleh pemimpin Al-Qaeda sebagai balasan karena telah menghina Nabi Muhammad

“Adapun pertempuran Paris yang diberkati, kami, Organisasi Al-Qaeda Al Jihad di Jazirah Arab, mengklaim bertanggung jawab atas operasi ini sebagai balas dendam atas Rasulullah SAW,” kata Ansi dalam rekaman itu seperti dilansir Reuters, Rabu (14/1/2014).

Ia juga mengutarakan seseorang yang memilih target, menyiapkan rencana serangan, dan mendanai operasi adalah pemimpin organisasi. Meski demikian ia tak menyebut nama sosok pemimpin yang dimaksud.

Advertisement

Dia menambahkan serangan itu dilakukan sebagai pelaksanaan dari perintah pemimpin Al Qaeda, Ayman al-Zawahri, yang telah menyerukan serangan di Barat menggunakan cara apapun. AQAP sendiri dipimpin Nasser al-Wuhayshi. Ia juga merupakan orang kedua Zawahri dalam hierarki jaringan al-Qaeda secara global.

Sementara itu, belum jelas terkait keaslian rekaman yang berlogo kelompok media Al Qaeda al-Malahem tersebut. Serangan di kantor redaksi Charlie Hebdopada Rabu (7/1/2014) menewaskan 12 orang termasuk editor dan empat kartunis.

Edisi pertama Charlie Hebdo yang diterbitkan setelah serangan terjual habis dalam beberapa menit di kios koran di seluruh Perancis pada Rabu. Selain itu banyak yang mengantri antri untuk membeli salinannya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif