News
Kamis, 15 Januari 2015 - 13:15 WIB

PESAWAT AIRASIA DITEMUKAN : Ombak 2 Meter Hambat Evakuasi 2 Jenazah Diduga Korban Airasia

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Aksi keprihatinan musibah Airasia 8501, Senin (5/1/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Septianda Perdana)

Pesawat Airasia ditemukan di Selat Karimata. Upaya evakuasi dua mayat diduga korban Airasia di Pulau Maradapan, Kecamatan Pulau Sembilan, Kotabaru, Kalimantan Selatan, terhambat gelombang setinggi 2 meter.

Solopos.com, KOTABARU – Gelombang tinggi sekitar 2 meter mengadang tim penyelamat untuk mengevakuasi dua mayat yang diduga korban pesawat Airasia QZ 8501 di Pulau Maradapan, Kecamatan Pulau Sembilan, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan.

Advertisement

“Tinggi gelombang di perairan Kotabaru dan Batulicin ke arah lokasi Maradapan diperkirakan 2 meter hingga 3 meter, sehingga kapal yang akan melakukan evakuasi agak kerepotan,” kata Rescuer Pos SAR Kotabaru, Muhammad Imam Nazarudin, di Kotabaru, Kamis (15/1/2015).

Dijelaskan dia, kapal KP Sadewa yang diberangkatkan Rabu (14/1/2015) sekitar pukul 19.00 WITA ke Pulau Maradapan, Pulau Sembilan, kandas sekitar pukul 02.00 WITA setelah menabrak gosong, sehingga kapal terpaksa menunggu air laut pasang.

Sadewa yang membawa sekitar 40 personel dari tim gabungan tersebut baru bisa diberangkatkan melanjutkan pelayaran ke Pulau Maradapan pada Kamis pukul 09.00 WITA .

Advertisement

Selain Sadewa, tim juga memberangkatkan satu buah kapal Polisi 2003 dengan kapten Yulianto, untuk membantu mengevakuasi mayat dan barang-barang yang ditemukan nelayan Maradapan.

Rencananya mayat yang diduga korban pesawat Airasia tersebut akan dibawa ke Pelabuhan Kotabaru, untuk dilanjutkan ke Surabaya.

Semula, ada wacana apabila memungkinkan evakuasi dua mayat menggunakan pesawat helikopter dolphin, apabila di lokasi tersedia tanah lapang yang memungkinkan untuk pendaratan heli.

Advertisement

Tetapi kabar terakhir dari Kasubsi Operasi SAR Banjarmasin Wasingo, Basarnas telah memberangkatkan pesawat jenis Cassa dari Juanda Surabaya menuju Bandara Gusti Syamsir Alam Stagen, Kotabaru.

“Rencananya mayat yang sudah dievakuasi dari Pulau Maradapan ke Pelabuhan Kotabaru akan dibawa ke Surabaya, untuk proses identifikasi,” paparnya.

Pada Rabu, nelayan Pulau Sembilan menemukan dua mayat sekitar 10 mil sebelah barat Pulau Maradapan, dalam kondisi mengapung. Mayat yang diduga berkelamin kaki-laki dan perempuan itu kondisinya sudah membengkak, dan wajahnya sudah tidak bisa dikenali.

Selain dua mayat, nelayan juga menemukan sejumlah barang, di antaranya, potongan kursi, dan kotak, serta serpihan pesawat.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif