Kapolri baru telah disetujui DPR. Mantan Kepala PPATK, Yunus Husein, pun mengucapkan Innalillahi wa inna ilaihi rojiun.
Solopos.com, JAKARTA — Mantan Kepala PPATK, Yunus Husein, terus mengkritik perihal pencalonan Komjen Pol. Budi Gunawan (BG) sebagai Kapolri baru pengganti Jenderal Pol. Sutarman.
Setelah mengkritik Presiden Joko Widodo (Jokowi) karena mengabaikan peran PPATK dan KPK dalam mengusut harta kekayaan Budi, kini Yunus Husein melalui akun Twitter @YunusHusein mengucapkan kalimat istirja yang biasa diucapkan saat seseorang melihat musibah atau duka cita.
“Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. DPR menyetujui BG sebagai kapolri dengan proses super cepat. Semoga bangsa ini terhindar dari bencana yang lebih besar,” tulisnya pada Kamis (15/1/2014) pukul 14.56 WIB.
Memang, dalam menjalankan uji kepatutan dan kepantasan Budi Gunawan, DPR hanya butuh waktu kurang dari satu pekan. Setelah pada Senin (12/1/2014) surat dari presiden soal pengajuan Budi Gunawan diterima DPR dan dibacakan dalam sidang paripurna, Komisi III DPR melaksanakan uji formal itu pada Rabu (14/1/2014). Saat itu juga, Budi Gunawan ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK atas tuduhan gratifikasi.
Kamis (15/1/2014), hasil fit and proper test Budi Gunawan disahkan melalui sidang paripurna DPR. Selanjutnya, DPR segera membalas surat presiden dengan hasil berupa persetujuan pengangkatan Budi sebagai Kapolri.
Seharusnya, menurut Yunus, kepentingan umum, bangsa, dan negara harus diutamakan diatas kepentingan pribadi dan golongan. “Itu agar negara kita tetap hebat/jaya,” tulis Yunus.