Jogja
Kamis, 15 Januari 2015 - 22:20 WIB

BANJIR LAHAR HUJAN : Mayoritas Warga Sudah Bersedia Tinggal di Huntap

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - LUAPAN LAHAR -- Warga melihat aliran material dari Gunung Merapi yang dibawa air di sepanjang sungai yang meluap akibat hujan lebat, Minggu (1/1/2012) petang. (JIBI/Harian Jogja/Akhirul Anwar)

Banjir lahar hujan mengancam warga di sepanjang Sungai Gendol dan Opak.

Harianjogja.com, SLEMAN-Camat Kalasan Edi Harmana mengatakan pihaknya terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar mewaspadai banjir lahar hujan.

Advertisement

“Kami sadar intensitas hujan pada musim hujan kali ini masih cukup tinggi. Jadi warga kami minta terus waspada, terutama bagi mereka yang tinggal di bantaran Sungai Gendol dan Opak,” ucapnya saat dihubungi Harianjogja.com, Rabu (14/1/2015).

Menurut Edi, ada puluhan kepala keluarga di dusun Jaranan dan Karanglo di Desa Argomulyo yang masih memiliki rumah di dekat Sungai Gendol. Namun sebagian besar sudah jarang ditempati karena masyarakat sudah bersedia tinggal di Huntap Kuwang, Argomulyo, Cangkringan.

“Kadang-kadang mereka memang masih kembali ke rumah asli, tapi saya yakin itu tidak terlalu berbahaya,” paparnya.

Advertisement

Edi menambahkan sudah banyak kantong lahar yang kosong di wilayah Cangkringan, misalnya di Desa Kepuharjo dan Glagaharjo. Aliran lahar hujan bisa mengalir tanpa hambatan. Diharapkan, aliran lahar hujan dapat dikendalikan dan tidak meluap ke permukiman penduduk.

“Daratan pada sebelah barat Sungai Gendol memang cenderung lebih rendah. Namun, di sana sudah dibuat tanggul sementara dengan bronjong. Sungai juga sudah dinormalisasi dan jadi leih dalam,” kata Edi kemudian.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif