Jogja
Rabu, 14 Januari 2015 - 14:21 WIB

PENCURIAN KULONPROGO : Gasak Toko Besi, Perekam CCTV Ikut Raib

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/reuters)

Pencurian Kulonprogo terjadi di sebuah toko besi. Pelaku juga mengambil CCTV untuk menghilangkan jejak.

Harianjogja.com, KULONPROGO-Kawanan pencuri menyatroni Toko besi dan bangunan Suhud yang berlokasi di Jalan Wates Km 17, Selasa (13/1/2015) dini hari. Aksi yang diduga dilakukan lebih dari dua orang tersebut berhasil membawa kabur tiga mesin bor, uang sejumlah Rp1,5 juta yang disimpan di dalam brankas, serta alat perekam (DVR) CCTV.

Advertisement

Berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) yang dilakukan Polsek Sentolo, pencuri diduga masuk dengan mencongkel pintu depan
menggunakan linggis. Terdapat kerusakan pada slot dan kunci pintu. Tidak hanya itu, polisi juga mendapati alat perekam CCTV yang terhubung
dengan delapan kamera CCTV hilang diambil pencuri dan diperkirakan untuk menghilangkan jejak.

Peristiwa tersebut pertama kali diketahui oleh penjaga malam toko, Sifran Suherman, 45. Ketika itu sedang memantau kondisi toko dari
rumahnya yang berada tepat di sebelah toko. Sekitar pukul 02.00 WIB, ia mendengar suara benda jatuh.

“Waktu itu saya baru keluar dari kamar kecil dan mendengar ada suara gaduh, langsung saya cek,” ungkapnya. Pengecekan dilakukan Sifran
dari rumahnya karena ia memiliki monitor CCTV yang terhubung dengan toko.

Advertisement

Setelah menyalakan monitor CCTV, ia melihat dua orang tanpa penutup kepala sedang berusaha mencongkel brangkas. Tak lama kemudian,
gambar yang tayang di monitornya hilang karena koneksi terputus. Sifran pun segera lari menuju ke toko untuk mengecek secara langsung.

“Baru sampai teras toko, kawanan pencuri sudah keluar dan salah satu pelaku mengacungkan pisau,” terangnya. Ia pun mundur dan kawanan
pencuri kabur menggunakan mobil Daihatsu Xenia warna silver berplat D ke arah selatan.

Muji Yulianti, istri Sifran, mengaku sempat keluar rumah menyusul suaminya dan melihat maling yang baru saja masuk ke toko.

Advertisement

“Saya tidak berani hanya teriak maling saja,” imbuhnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif