Soloraya
Rabu, 14 Januari 2015 - 03:10 WIB

PEMBANGUNAN KANTOR DESA : Pembangunan Kantor Desa Jembangan Bermasalah

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kondisi Kantor dan Balai Desa Jembangan, Kecamatan Plupuh, Sargen yang masih dalam proses pembangunan, Selasa (13/1/2015). (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Solopos)

Pembangunan kantor desa Jembangan, Sragen bermasalah. Kantor desa yang seharusnya selesai awal Desember 2014, hingga kini belum juga selesai dibangun.

Solopos.com, SRAGEN — Pembangunan Kantor dan Balai Desa Jembangan, Kecamatan Plupuh, belum selesai. Padahal proyek pembangunan tersebut ditarget selesai pada awal Desember 2014.

Advertisement

Sekretaris Desa (Sekdes) Jembangan, Iswaroh, mengatakan pembangunan kantor desa dan balai desa yang dimulai Juni 2014 itu banyak kendala. Salah satunya terkait minimnya tenaga kerja. Menurut dia, tenaga kerja terpaksa sering diganti selama pelaksanaan proyek.

“Rencananya awal bulan lalu [Desember 2014] perangkat desa sudah bisa menempati kantor baru dan balai desa juga bisa digunakan. Tapi, tidak tahu alasannya, tenaga kerja terus ganti-ganti dan pembangunan kantor dan balai desa tidak kunjung selesai,” kata Iswaroh saat dijumpai Solopos.com di ruang kerjanya, Selasa (13/1/2015), terkait pembangunan kantor desa Jembangan.

Advertisement

“Rencananya awal bulan lalu [Desember 2014] perangkat desa sudah bisa menempati kantor baru dan balai desa juga bisa digunakan. Tapi, tidak tahu alasannya, tenaga kerja terus ganti-ganti dan pembangunan kantor dan balai desa tidak kunjung selesai,” kata Iswaroh saat dijumpai Solopos.com di ruang kerjanya, Selasa (13/1/2015), terkait pembangunan kantor desa Jembangan.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, pembangunan Kantor dan Balai Jembangan dianggarkan Rp97 juta. Dana tersebut berasal dari alokasi dana desa (ADD) Jembangan senilai Rp47 juta dan APBD 2014 Sragen Rp50 juta. Sesuai tahun anggaran, pembangunan kantor dan balai Desa Jembangan seharusnya selesai tahun lalu.

“Keinginannya pelayanan di kantor baru bisa lebih baik jika nanti ada faslitas bangunan yang juga lebih baik. Saat ini belum terselesaikan. Sementara ini kami menggunakan bangunan seadanya,” kata dia.

Advertisement

Sementara itu, seorang warga Jembangan yang tidak mau disebut identitas menilai pembangunan Kantor dan Balai Desa Jembangan tidak transparan.

“Pembangunan baru 50%. Kalau kurang tenaga kerja hanya alasan saja. Tidak tahu anggaran untuk pembangunan mungkin dipakai untuk hal lain oleh Pemdes Jembangan, khususnya unsur pimpinan. Warga tidak tahu karena tidak pernah dilibatkan,” kata laki-laki berinisial S itu, saat dijumpai Solopos.com di sekitar kantor itu.

Menurut dia, pembangunan kurang transparan karena tidak ada panitia pembangunan balai desa. Pembangunan ditangani Pemdes Jembangan yang dipimpin Kepala Desa (Kades) Jembangan, Suradi. Menurut dia, Pemerintah Kecamatan Plupuh atau Pemkab Sragen perlu memantau proyek pembangunan infrastruktur di Jembangan.

Advertisement

Sementara itu, Camat Plupuh, Sektiyono, menegaskan Kades Jembangan harus bertanggung jawab atas belum selesainya pembangunan kantor desa dan balai desa tersebut.

“Saya sudah mendengar kalau ada kendala tenaga kerja untuk pembangunan. Tapi harus segera diselesaikan. Kades harus bertanggung jawab. Nanti saya sampaikan juga ke Pemkab soal keterlambatan ini,” ujarnya terkait pembangunan kantor desa Jembangan.

 

Advertisement

 

 

 

 

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif