Soloraya
Selasa, 13 Januari 2015 - 04:40 WIB

PERTANIAN SRAGEN : 11 Kecamatan di Sragen Rawan Hama Wereng

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok. SOLOPOS)

Hama tanaman di 11 kecamatan di Sragen dinilai rawan serangan hama penyakit tanaman, terutama wereng.

Solopos.com, SRAGEN—Lahan pertanian tanaman padi di 11 kecamatan di Bumi Sukowati dinilai rawan diserang hama penyakit tanaman, terutama wereng. Sebelas kecamatan itu berada di sepanjang jalan utama di Kabupaten Sragen

Advertisement

Hal tersebut disampaikan Koordinator Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan Pengamat Hama Penyakit (POPT PHP) Dinas Pertanian Sragen, Salimin, saat dijumpai Solopos.com di ruang kerjanya, Senin (12/1/2015). Menurut Salimin, semakin tinggi arus lalu lintas semakin rawan terjadi serangan hama tanaman wereng.

“Percaya tidak percaya, memang sawah di tepi jalan protokol lebih rawan terserang hama wereng dan penggerek batang. Hama wereng tertarik pada cahaya. Wereng biasa menempel di lampu kendaraan. Setelah mencium aroma padi, wereng turun dan menyerang padi di sekitar jalan,” kata Salimin terkait hama tanaman wereng.

Ia juga menyampaikan serangan hama wereng terjadi dengan cepat. Setelah menyerang di sawah yang berada di sekitar jalan, hama wereng menyebar ke lahan pertanian di daerah sekitarnya dengan cepat. Serangan pun lambat laun mencapai wilayah yang luas. Menurutnya, karakteristik penyebaran hama di sekitar jalan hanya terjadi pada wereng dan penggerek batang.

Advertisement

“Kalau HPP [hama putih palsu] atau ulat gulung bisa terjadi di berbagai wilayah. Hujan seperti saat ini mengakibatkan lahan yang manajemen pengelolaannya kurang baik diserang berbagai jenis hama,” tuturnya.

Salimin melanjutkan Dinas Pertanian Sragen telah menerapkan program Spot Stop dengan mengerahkan tenaga pengendali organisme pengganggu tumbuhan-pengamat hama dan penyakit (POPT PHP), penyuluh lapangan, dan mantri tani di setiap kecamatan. Menurut dia, setiap petani khususnya yang telah terhimbun dalam 1.328 kelompok tani se-Sragen diminta melapor setiap menghadapi masalah pertanian.

“Kami sudah menyediakan tenaga lapangan untuk mengatasi permasalahan pertanian. Tidak hanya di kecamatan, khusus penyuluh juga ada di tingkat desa atau kelurahan. Jadi jika ada masalah pertanian bisa langsung diatasi,” imbuh Salimin.

Advertisement

Hal senada disampaikan Kepala Bidang (Kabid) Produksi Padi, Palawija dan Perlindungan Tanaman Dinas Pertanian Sragen, Padiyono. Ia menyampaikan wereng adalah salah satu hama paling ganas yang menyebabkan penurunan hasil produksi pertanian. Selain penyediaan obat pembasmi hama, menurutnya, petani juga harus menerapkan pola tanam yang baik.

“Semisal ada yang terkena HPP, petani bisa menghilangkan air di sawah. Ulat hidup naik-turun daun padi. Maka dicegah dengan tidak memberikan kesempatan hama minum di air yang tersedia di sawah. Sedangkan wereng, jika lahan sudah terserang, bisa diberi obat melalui kelompok pertanian, petani bisa mengakses [kebutuhan pertanian] dari kami,” ujar Padiyono terkait ancaman hama tanaman di Sragen.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif