Soloraya
Selasa, 13 Januari 2015 - 06:40 WIB

BANJIR SOLORAYA : Ketinggian Air Turun, Waduk Gajah Mungkur Aman

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Waduk Gajah Mungkur Wonogiri (Dok/Solopos)

Banjir Soloraya masih jadi ancaman. Ketinggilan air di Waduk Gajah Mungkur mengalami penurunan.
Solopos.com, WONOGIRI — Ketinggian air Waduk Gajah Mungkur (WGM) berkurang 13 cm dibanding hari sebelumnya. Kini, ketinggian air waduk mencapai 133, 87 meter di atas permukaan laut (mdpl) sebelumnya ketinggian air waduk mencapai 134 mdpl.
Informasi yang dihimpun Solopos.com, Senin (12/1/2015) menyebutkan berkurangnya ketinggian air waduk disebabkan tidak terjadi hujan selama sepekan terakhir.
Otomatis ketinggian air waduk berkurang dibanding akhir Desember 2014. Lantaran air dari sungai yang masuk ke waduk sedikit maka hampir tidak ada sampah yang masuk ke waduk.
Kasubdiv III. I Jasa Air dan Sumber Air (ASA) Perum Jasa Tirta I Wilayah Bengawan Solo, Bismo Susetyo, mengatakan pihaknya masih fokus mengoperasionalkan dua generator mesin turbin Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).
Satu generator mesin turbin akan diujicoba pada pertengahan Januari. “Sudah tidak ada sampah yang masuk ke waduk karena tidak turun hujan selama sepekan terakhir,” katanya saat dihubungi Solopos.com, Senin.
Dua generator mesin turbin akan dioperasionalkan untuk memasok listrik di Wonogiri. Sebelumnya, hanya satu generator mesin turbin PLTA yang dioperasionalkan lantaran saking banyaknya sampah baik di permukaan air maupun dasar waduk.
Kendati demikian, pihaknya tetap mengantisipasi sampah yang masuk ke waduk. Apalagi puncak musim penghujan diprediksi pertengahan hingga akhir Januari.
“Para penyelam tetap disiagakan guna membersihkan sampah di dasar waduk. Saat air masuk ke waduk maka sampah akan menyebar terutama di dasar waduk,” ujar dia.
Petugas di empat stasiun pemantau akan memantau ketinggian air secara terus menerus. Tak menutup kemungkinan, saat puncak musim penghujan ketinggian air waduk bakal bertambah secara signifikan. Kondisi ini harus dipantau oleh petugas secara berkala.
Lebih jauh, Bismo menjelaskan beberapa waduk di are hilir seperti Kabupaten Bojonegoro dan Kabupaten Gresik, Jawa Timur kekurangan air.
Kondisi ini berdampak pada pasokan air ke saluran irigasi lahan persawahan. “Saya barusan mendapat laporan kekurangan air di beberapa waduk di Jatim.”
Di sisi lain, seorang warga asal Desa Sendang, Kecamatan Wonogiri, Arifin, 34, berharap agar hujan tidak turun setiap hari. Apabila hujan dengan intesitas tinggi turun setiap hari otomatis ketinggian air waduk bertambah.
Kemungkinan pintu air saluran pelepasan atau spillway dibuka untuk menjaga kondisi bendungan agar tidak rusak. “Pintu air spillway dibuka apabila ketinggian air waduk di atas normal. Semoga saja hujan turun tidak setiap hari,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif