Jatim
Selasa, 13 Januari 2015 - 15:05 WIB

ARISAN ONLINE : Transaksi Ratusan Juta di Dunia Maya, Mega Tak Pernah Lihat Wujud Uangnya

Redaksi Solopos.com  /  Aries Susanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Mega Retno Palufi bersama ayahnya, Sarjono di rumahnya, Senin (12/1/2015) (JIBI/Solopos/Aries Susanto)

Arisan online yang dikelola Mega Retno Palufi, 20, benar-benar tanpa interaksi nyata. Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Madiun ini bahkan tak pernah memegang wujud uang yang berputar hingga ratusan juta itu.

Madiunpos.com, MAGETAN – Mega Retno Palufi, 20, warga Magetan yang tercatat sebagai mahasiswi Universitas Muhammadiyah Madiun menanggung utang Rp1 miliar gara-gara mengelola arisan online. Meskipun sempat mengelola uang miliaran rupiah, ia tak pernah melihat langsung wujud duit itu. Semua transaksi dilakukan melalui rekening bank karena semua peserta arisan online itu hanya berkenalan dan berinteraksi melalui dunia maya.

Advertisement

“Melalui Facebook, BBM, dan Twitter. Lalu, kalau ada yang mau gabung arisan online, ya tinggal transfer uang. Profit yang kami berikan juga melalui transfer,” paparnya ketika ditemui Madiunpos.com di kediamannya RT 016/ RW 005 Desa Madigondo, Kecamatan Takeran, Magetan, Jawa Timur, Senin (12/1/2015).

Mega mengaku memiliki modal untuk membuka arisan online sekitar Rp200 juta. Uang sebanyak itu hanya berujud angka di rekening miliknya. Dari situlah, ia memberanikan diri membuat arisan online dengan profit yang cukup menggiurkan. “Setiap pendaftar arisan online akan mendapatkan profit sekitar 200%. Dan uang profit akan langsung kami transfer ke masing-masing rekening anggota,” paparnya.

Mega memang mengaku belum pernah memegang uang nyata senilai Rp200 juta sebagai modal arisan online. Begitu pun ayahnya, Sarjono juga belum pernah memegang uang yang dimiliki anaknya senilai Rp200 juta itu. “Uangnya sendiri saya juga enggak tahu. Hanya berwujud angka-angka. Katanya arisan online begitu,” papar Sarjono.

Advertisement

Kini, ketika arisan online yang didirikan Mega bangkrut lantaran tak bisa membayar profit para anggota, ia merasakan akibat secara nyata. Ia harus membayar utang Rp1 miliar memakai uang nyata. Bahkan, keluarganya sudah menggadaikan dan menjual harta benda yang mereka miliki untuk menebus utang dari dunia maya itu.

KLIK dan LIKE di sini untuk update informasi Magetan dan Madiun Raya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif