News
Senin, 12 Januari 2015 - 12:55 WIB

MUNAS HIPMI : Susi Dapat Aplaus Paling Meriah, Puan Maharani "Dicuekin"

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti (JIBI/Solopos/Antara/Andika Wahyu)

Munas HIPMI XV berlangsung di Trans Convention Centre Bandung. Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mendapat tepuk tangan paling meriah dari peserta Munas saat namanya disebut Presiden Joko Widodo.

Solopos.com, BANDUNG – Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mendapat tepuk tangan paling meriah dari peserta Munas XV Himpunan Pengusaha Muda Indonesia yang berlangsung di Trans Convention Centre Bandung.

Advertisement

Sambutan meriah tersebut bermula ketika Presiden Joko Widodo menyebutkan satu persatu Menteri Kabinet Kerja yang ikut dalam kunjungan kerja ke Bandung. Pertama Menko PMK Puan Maharani nyaris tidak ada yang memberi tepuk tangan, lalu Jokowi menyebut Susi yang langsung disambut sorak sorai seisi ruangan.

Menteri lainnya yang disebutkan Jokowi yakni Menteri Perdagangan Rachmat Gobel, Menteri Perindustrian Saleh Husin, dan Seskab Andi Widjajanto. Hadirin memberi tepuk tangan namun tidak semeriah yang diberikan kepada pemilik maskapai penerbangan Susi Air tersebut.

Presiden juga memaparkan program sektor Kelautan dan Perikanan pada Kabinet Kerja sekarang dan yang paling mencolok adalah penenggelaman kapal akibat illegal fishing di perairan Indonesia. Kerugian akibat pencurian hasil laut mencapai Rp300 triliun dalam setahun.

Advertisement

“Bu Susi menyampaikan ke saya di perairan kita 5.000 sampai 7.000 kapal yang beredar, 90% enggak ada izin, kaget saya. Setahun bisa kehilangan Rp300 triliun. Bayangkan info itu datang ke saya. Saya perintahkan TNI Polri kejar, tangkap illegal fishing,” kata Jokowi.

Presiden meminta kapal pencuri ikan ditenggelamkan seketika itu juga. Namun perintah itu tak kunjung dilaksanakan, perlu tiga kali perintah baru bisa dilaksanakan penenggelaman kapal. “Baru perintah ketiga, karena ternyata ada prosedurnya,” kata Jokowi.

Menurutnya, penenggelaman kapal berkaitan dengan kewibawaan negara, kedaulatan negara, dan penegakan hukum. Ketiga hal itu tidak bisa ditawar-tawar.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif