SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
Bedah Kampung dilakukan di lima daerah kumuh di Kulonprogo agar warga memiliki lingkungan yang layak tinggal dan sehat.
Harianjogja.com, KULONPROGO-Pemkab Kulonprogo berencana membedah lima kampung kumuh di Kulonprogo. Hal ini dilakukan untuk menyelesaikan persoalan lingkungan secara komprehensif.
Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo mengatakan kegiatan bedah kampung ditujukan untuk kampung yang kumuh. Menurut dia, kegiatan bedah
kampung berbeda dengan bedah rumah. Jika bedah rumah lebih memprioritaskan pembangunan rumah layak huni, maka bedah kampung
membenahi kampung yang kumuh.
Ia memaparkan, kategori kampung kumuh, antara lain, belum tersedianya fasilitas umum yang layak, seperti jalan, kurangnya prasarana dan
syarat kesehatan, meliputi, jamban, saluran pembuangan air, limbah, dan sebagainya.
Saat ini, jelasnya, pengkajian masih dilakukan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kulonprogo untuk menentukan titik yang tepat.
“Rencananya dilakukan pada 2015 dan untuk tahap awal di lima titik, harapannya bisa merata di lima kecamatan, namun tergantung dari hasil
kajian dinas, dan ketika kajian sudah selesai maka akan segera dikeluarkan SK Bupati,” terangnya, Kamis (8/1/2015).
Ditambahkannya, bedah kampung dapat membantu persoalan pembangunan lebih menyeluruh karena meliputi banyak aspek dan tidak hanya
berimbas pada satu atau dua orang warga saja.
Kepala Dinsosnakertrans Kulonprogo Eko Pranyoto membenarkan pada tahun ini Pemkab Kulonprogo berencana merealisasikan program
bedah kampung.
“Untuk anggaran program kami minta bantuan ke Kemensos,” tandasnya.