SOLOPOS.COM - Keluarga korban musibah Airasia tengok jenazah, Minggu (4/1/2015). (JIBI/Solopos/Antara/M Risyal Hidayat)
Pesawat Airasia ditemukan. Terakhir, tim DVI Polri kembali mengidentifikasi dua jenazah dengan uji DNA.
Solopos.com, SURABAYA — Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri kembali mengungkap identitas dua jenazah penumpang pesawat Airasia QZ-8501, Jumat (9/1/2014) siang. Pengungkapan identitas kedua jenazah tersebut harus melalui uji DNA karena kondisi fisik yang sudah rusak dan sulit dikenali.
Berdasarkan uji DNA tersebut, tim DVI membandingkan dengan uji DNA dari keluarga korban, seperti orang tua dan anak. Jenazah pertama dengan label B009 teridentifikasi atas nama Martinus Djonki, laki-laki 27 tahun asal Surabaya.
“Metode pemeriksaan primer dengan DNA, cocok dengan DNA ibu kandung dan bapak kandung. Diperkuat dengan properti berupa cincin kawin bertuliskan ‘Lia’ yang diperkirakan merupakan istri korban,” kata Ketua Tim DVI Polda Jatim, Kombes Pol. Budiyono, dalam konferensi pers di Mapolda Jatim, Surabaya, Jumat siang yang disiarkan live berbagai televisi swasta.
Sedangkan jenazah kedua dengan label B020, teridentifikasi atas nama Marwin Sholeh, laki-laki 50 tahun asal Tulungagung, Jawa Tiur. Jenazah ini juga teridentifikasi dengan uji DNA melalui DNA pembanding dari anak kandungnya. Selain itu, ada pula temuan beberapa kartu identitas seperti KTP, SIM A, dan SIM C.
Menurut Budiyono, tingkat kesalahan uji DNA tersebut sangat kecil, yakni 1 : 6.000 triliun di Indonesia. Oleh karena itu, uji DNA menjadi pilihan tim DVI karena kondisi jenazah sulit dikenali dengan metode primer lainnya.
Dengan tambahan dua nama, maka total jumlah jenazah yang teridentifikasi hingga hari ini mencapai 27 jenazah. Sedangkan 14 jenazah lainnya masih berusaha diungkap oleh tim DVI.