Jogja
Jumat, 9 Januari 2015 - 10:20 WIB

PENEMUAN MAYAT GUNUNGKIDUL : Medan Sulit, Evakuasi Butuh Waktu Lebih Lama

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Proses evakuasi mayat oleh Tim SAR dan PMI Gunungkidul (JIBI/Harian Jogja/dok. Sar satlinmas wilayah II gunungkidul)

Penemuan mayat Gunungkidul membutuhkan waktu lama dievakuasi. Sebab jenazah berada di bagian bawah tebing setinggi 50 meter.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Sesosok mayat ditemukan di Alas Nglumbung, Dusun Karang, Desa Girikarto, Kecamatan Panggang, Kamis (8/1/2015).

Advertisement

Kanit Intel Polsek Panggang Bripka Risyanto mengatakan, mayat tersebut pertama kali ditemukan oleh pasangan suami istri Pasidi, 48, dan Sadinah, 42, warga Dusun Bedug, Desa Girikarto. Mereka melihat mayat berjenis kelamin laki-laki itu ketika hendak mencari rumput sekitar pukul 11.00 WIB.

“Mereka melihat ada tubuh dan sepasang kaki di bagian bawah tebing setinggi 50 meter. Mayatnya tertahan tanaman berduri. Kalau tidak, bisa sampai bagian dasar tebing,” ungkap dia, Kamis (8/1/2015).

Ia menambahkan, pasangan suami istri itu pun kemudian lapor kepada warga lainnya. Warga kemudian lapor ke Polsek Panggang. Setelah melakukan cek lokasi, ternyata memang ada mayat di bawah tebing.

Advertisement

“Kami kemudian melakukan koordinasi dengan SAR [SAR Satlinmas Wilayah II Gunungkidul], INAFIS Polres Gunungkidul, dan tim medis,” ungkap dia.

Ia mengatakan, proses evakuasi dilakukan oleh Tim SAR dan PMI Gunungkidul. Kondisi medan yang sulit, dinilai menjadi kendala proses evakuasi. Menurutnya, perlu waktu satu jam untuk melakukan evakuasi.

“Mayat kemudian diidentifikasi. Kemungkinan besar orang dengan gangguan jiwa yang terjatuh dan terjebak di tempat itu,” ungkap dia.

Advertisement

Dari hasil identifikasi, ia menambahkan, tidak ada tanda-tanda penganiayaan. Ketika ditemukan, kondisi mayat sudah membusuk. Ada pun ciri-ciri mayat yakni memiliki tinggi badan sekitar 160 cm dengan kulit sawo matang.

Mayat memakai pakaian berwarna coklat dengan celana pendek berwarna biru. Dalam saku, terdapat selembar uang Rp10.000, enam lembar uang Rp5.000, satu lembar uang Rp2.000, serta satu lembar uang Rp1.000. Mayat, kemudian dimakamkan di pemakaman umum di Dusun Karang.

Salah satu relawan PMI Gunungkidul Dwi Haryanto mengatakan, ia ikut dalam proses evakuasi. Evakuasi dilakukan dua orang dengan menuruni tebing menggunakan tali.

“Kemudian mayat dimasukkan ke dalam kantong dan dibawa ke atas tebing,” ungkap dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif