Lifestyle
Jumat, 9 Januari 2015 - 08:20 WIB

MUSIM HUJAN : Ini Cara Penularan Leptospirosis

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

Musim hujan mendorong penularan leptospiroses cepat berkembang.

Harianjogja.com, SLEMAN– Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkes Sleman, Novita Krisnaeni mengatakan penyakit ini ditularkan melalui urin tikus yang mencemari air. Berikut penjabarannya

Advertisement

Luka dan Air
Novita memaparkan leptospirosis ditularkan melalui kontak antara membran mukosa dan kulit, terutama jika terluka, dengan air, tanah lembab, atau tanaman yang terkontaminasi urin binatang terinfeksi. Penularan juga bisa terjadi saat berenang atau menyelam dalam air yang terkontaminasi urin hewan terinfeksi.

“Misalnya, kita ada luka, lalu kita basuh dengan air yang sudah terkontaminasi itu,” terangnya kepada Harianjogja.com, Kamis (8/1/2015).

Advertisement

“Misalnya, kita ada luka, lalu kita basuh dengan air yang sudah terkontaminasi itu,” terangnya kepada Harianjogja.com, Kamis (8/1/2015).

Jarang Terjadi Melalui Pencernaan
Novita menambahkan, penularan jarang terjadi melalui saluran pencernaan.

“Tapi kalau ada tikus yang jalan di atas piring, harus tetap dibersihkan dulu. Kakinya tikus tentu membawa banyak bakteri,” ujar Novita.

Advertisement

“Korban bisa tertolong kalau segera ditangani. Tapi kalau terlambat, bisa gagal ginjal akut. Itu yang biasanya menyebabkan kematian,” ucap Novita menerangkan.

Tahapan Leptospirosis

Peta Penyebaran Penyakit
Soal peta penyebaran penyakit, daerah persawahan masih menjadi yang paling rawan.

Advertisement

“Dulu memang di wilayah barat, seperti Moyudan dan Minggir. Tapi sekarang menyebar. Tahun lalu ada juga kasus di Kalasan, Ngaglik, Mlati, dan Sleman,” ungkap Novita.

Jangan Tumpuk Barang!
Novita kembali menekankan pentingnya pola perilaku hidup bersih dan sehat (PHSB), sebagai benteng utama pencegah berbagai penyakit.

“Tikus tidak suka tempat bersih. Jangan menumpuk barang bekas. Kalau memang tidak digunakan, jangan disimpan. Nanti malah jadi sarang tikus,” ujarnya.

Advertisement

Tahun 2014, 2 Warga sleman Meninggal
Angka kasus leptospirosis cenderung menurun selama lima tahun terakhir. Meski demikian, masyarakat tetap diminta waspada dan menjaga pola perilaku hidup bersih dan sehat (PHSB), terutama pada musim hujan seperti saat ini.

Tahun 2014, terjadi 12 kasus leptospirosis dengan dua pasien diantaranya meninggal dunia. Jumlah tersebut menurun siginifikan dibanding tahun 2013 yang mencapai 21 kasus dan tanpa korban jiwa.

Advertisement
Kata Kunci : Leptospirosis Musim Hujan
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif