Sport
Jumat, 9 Januari 2015 - 02:25 WIB

MOTOGP 2015 : Jack Miller Bikin Bos Yamaha Penasaran

Redaksi Solopos.com  /  Mulyanto Utomo  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pembalap debutan MotoGP musim 2015 Jack Miller bikin penasaran bos Yamaha. Ist/dok/google image

MotoGP 2015 sebentar lagi akan berputar. Sejumlah pembalap bikin penasaran pabrikan.

Solopos.com, LESMO— Bos Yamaha, Lin Jarvis, dibikin penasaran dengan sepak terjang pembalap anyar LCR Honda, Jack Miller, di musim ini. Kedatangan Miller yang turut memanaskan persaingan ketat MotoGP musim 2015 ini layak disorot. Sebab, pembalap Australia itu mengambil langkah yang tak biasa, yakni melompat kelas dari Moto3 ke MotoGP.

Advertisement

Miller memilih melewatkan kelas Moto2 lantaran kepincut tawaran LCR Honda. Ia pun menandatangani kontrak berdurasi tiga musim dengan tim terbuka Honda tersebut. Keputusan ini dibuatnya setelah baru lima musim berkecimpung di dunia balap motor. Hal ini membikin pembalap 19 tahun tersebut menjadi rider pertama yang lompat kelas dalam kurun waktu satu dekade terakhir.

“Ini akan menjadi tontonan yang menarik. Jika Anda menanyakan ini kepada mereka yang sangat berpengalaman di bidang ini, mereka tak akan sepakat. Tapi, mungkin, ia bisa melakukan sesuatu yang besar. Saya penasaran dengannya [Miller],” papar bos Yamaha ini, dilansir Motorcyclenews, Kamis (8/1).

Pendapat skeptis pun banyak bermunculan yang menyangsikan kemampuan runner up Moto3 2014 tersebut. Di sisi lain, beberapa pihak meyakini jika Miller mampu membikin kejutan di pacuan kuda besi terbaik di dunia musim ini.

Advertisement

Keraguan itu bukan tanpa alasan mengingat spek motor kelas Moto3 dan MotoGP sangat berbeda. Perbedaan mesin motor, kecepetan, serta peranti-perantinya jelas begitu memengaruhi gaya balapan para joki di lintasan. Proses adaptasi pun tak bisa dilakukan dalam waktu instan.

“Kepindahan Miller bukan berarti membikin Moto2 kurang menarik. Tapi, jika ada pembalap yang bisa sukses dengan lompat kelas ini, mungkin akan banyak pembalap yang siap mengambil risiko,” imbuhnya.

Di samping itu, Jarvis mengingatkan para pembalap muda untuk berhati-hati mengambil keputusan. Menurutnya, jika mereka melangkah terlalu cepat lalu gagal, maka mereka bakal cukup lama untuk mendapatkan kesempatan lagi. (Farida Trisnaningtyas/JIBI/Solopos)

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif