Soloraya
Jumat, 9 Januari 2015 - 15:15 WIB

DISTRIBUSI ELPIJI : 28 Desa di Karanganyar Belum Punya Pangkalan Elpiji

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi elpiji 3 kg (Dok/JIBI/Bisnis)

Distribusi elpiji yang terlalu panjang mengakibatkan lonjakan harga di tingkat eceran. Pemkab Karanganyar mengupayakan pemerataan karena 28 desa belum memiliki pangkalan elpiji.

Solopos.com, KARANGANYAR – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar mengupayakan pemerataan pangkalan elpiji agar menyebar di semua desa. Saat ini, 28 desa di Bumi Intanpari belum memiliki pangkalan elpiji.

Advertisement

Kabag Perekonomian Sekretariat Daerah (Setda) Karanganyar, Timotius Suryadi, mengatakan 28 desa tersebut tersebar di 11 kecamatan, yakni Tawangmangu, Karanganyar, Karangpandan, Gondangrejo, Kerjo, Kebakkramat, Mojogedang, Jatiyoso, Jatipuro, Jumapolo, dan Jenawi.

Menurut dia, belum meratanya keberadaan pangkalan terebut dikhawatirkan akan memperpanjang rantai distribusi elpiji, yang mengakibatkan lonjakan harga di tingkat eceran.

“Maka kami sedang upayakan untuk pemerataan pangkalan. Kami berharap ke depan setiap desa terdapat pangkalan. Ketika ada alokasi baru, maka akan kami arahkan ke situ [28 desa],” kata dia saat ditemui wartawan usai meninjau sejumlah agen elpiji di Karanganyar, Jumat (9/1/2015).

Advertisement

Sementara itu Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Surakarta, Suwardi Hartono Putro, mengimbau agar konsumen dapat membeli elpiji langsung ke pangkalan.

“Kami jamin untuk harga di pangkalan sesuai dengan harga eceran tertinggi [HRT] yang telah ditetapkan, yaitu Rp15.000 sampai Rp16.000 untuk ukuran 3 kilogram. Kami juga bisa menjamin kualitasnya. Tapi di luar pangkalan sudah bukan tanggung jawab kami,” kata dia saat ditemui wartawan di Karanganyar, Kamis (8/1/2015).

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif