Jatim
Kamis, 8 Januari 2015 - 20:05 WIB

PENYAKIT CHIKUNGUNYA : Puluhan Warga Tulungagung Tiba-Tiba Susah Jalan, Inilah Penyebabnya?

Redaksi Solopos.com  /  Aries Susanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Seorang penderita chikungunya (Tri Rahayu/JIBI/SOLOPOS)

Penyakit chikungunya menyerang puluhan warga Tulungagung, Jawa Timur. Mereka mengaku ngilu, yimbul bercak merah, dan susah tidur.

Madiunpos.com, TULUNGAGUNG—Puluhan warga yang terserang penyakit chikungunya itu adalah warga Dusun Etan Kalen, Desa Wates, Kecamatan Sumbergempol, Tulungagung.

Advertisement

Meski penyakit sudah menyebar sebulan lalu, namun belum ada penanganan dari Dinas Kesehatan.

“Warga disini sakitnya itu giliran dan kebanyakan serumah semuanya kena. Saya baru bisa jalan pagi ini,” kata salah satu warga, Siti Maysaroh 46 tahun, ketika ditemui rumahnya, Kamis (8/1/2015) seperti diberitakan Detikcom.

Menurut Saroh, hampir seluruh Dusun Etan Kalen hampir terjangkit semua. Penyakit itu mulai menyerang warga pada awal Desember 2014 lalu.

Advertisement

Saat ini, warga yang terserang sudah banyak yang sembuh. Tapi, warga yang terserangnya pada Januari ini juga mulai berjatuhan. “Rasanya ngilu, badan panas dan timbul bercak merah dan dua malam saya tidak bisa tidur,” kata Sajid, 65, salah seorang warga lainya.

Penderita lain Slamet, 59, yang baru semalam terjangkiti juga mengaku tersiksa atas penyakit yang dideritanya. “Saya sekarang tidak bisa jalan, ini mau saya bawa ke mantri namun nunggu yang mengantar,” tuturnya sambil terkulai lemas di tempat tidur.

Awalnya penderita merasa meriang dan tak enak makan. Hingga akhirnya seluruh tubuhnya membengkak, kulit timbul bercak merah dan seluruh persendian terasa ngilu. Badan panas hingga 40 derajat celcius dari kaki hingga muka.

Advertisement

Hingga saat ini menurut keterangan warga, sudah lebih dari 50 orang yang terkena wabah dan sebagian sembuh, sebagian yang lain masih terkulai.

Sementara, Kabid Pengendalian, Pencegahan Penyakit, dan Penyehatan Lingkungan Dinkes Tulungagung, Triswati mengaku belum mendapatkan laporan pasti dari kepala Puskesmas Sumbergempol.

“Kita akan test di laboratorium. Hari ini petugas Puskesmas kita panggil dan kita suruh ambil RDT (Rapid Test Diagnostic),” kata Triswati.

Triswati membantah pihaknya lambat menangani masalah chikungunya yang terjadi di beberapa daerah di Tulungagung. “Tolong untuk bijaksana menyikapi ini. Sebelum test benar-benat positif karena kaitannya dengan keresahan masyarakat. Kita ada SOP nya,” pungkasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif