SOLOPOS.COM - Pelatih Real Madrid Carlo Ancelotti (Ki) berbicara dengan Gareth Bale. JIBI/Rtr/Susana Vera
Atletico Madrid 2-0 Real Madrid menjadi hasil buruk bagi El Real untuk kali kedua dalam penampilannya di awal tahun 2015.
Solopos.com, MADRID — Setelah menorehkan 22 kemenangan beruntun di laga resmi, Real Madrid mengawali dua kekalahan beruntun di awal 2015. Sesuatu yang disebut bek Madrid, Marcelo, wajib dievaluasi.
Madrid menutup tahun 2014 dengan catatan impresif tersebut plus satu trofi Piala Dunia Antarklub di tangan. Namun, begitu tahun berganti, mereka langsung menelan dua kekalahan, satu dari Valencia di La Liga akhir pekan lalu dan yang teranyar dari Atletico Madrid di leg I perdelapanfinal Copa del Rey, Kamis (8/1/2015) dinihari WIB.
Sebelum dua kekalahan tersebut, Madrid juga sempat menelan kekalahan 2-4 dari AC Milan pada 30 Desember 2014. Namun, laga tersebut bukanlah laga resmi, melainkan laga persahabatan.
Sederet hasil buruk tersebut jelas bikin kecewa penggawa-penggawa Los Blancos. Marcelo menyebut bahwa laga melawan Atletico begitu menyulitkan karena satu-satunya yang berusaha dilakukan Los Colchoneros adalah memompa bola langsung ke depan dari waktu ke waktu.
“Kita lihat saja nanti, apa yang akan pelatih katakan kepada kami untuk melawan permainan mereka. Yang mereka lakukan cuma berusaha melontarkan bola ke depan,” ujar Marcelo seperti dilansir detiksport mengutip Football Espana.
“Kami kalah di dua laga beruntun dan itu tidak bisa ditolerir di Madrid. Kami harus melihat apa yang salah supaya kami tidak mengulanginya lagi,” kata bek asal Brasil tersebut.
Pada laga yang berlangsung di Vicente Calderon dinihari tadi, Madrid kalah 0-2 dari sang rival sekota. Gol pertama Atletico tercipta pada menit ke-58 lewat tendangan penalti Raul Garcia. Penalti tersebut diberikan setelah Sergio Ramos merangkul dan menjatuhkan Garcia di dalam kotak penalti sendiri.
Sementara gol kedua Atletico diciptakan oleh Jose Gimenez pada menit ke-75. Kali ini gol tercipta lewat sundulan Gimenez menyambut sepak pojok yang dieksekusi oleh Gabi. (JIBI/SOLOPOS)