Soloraya
Rabu, 7 Januari 2015 - 08:00 WIB

WISATA KARANGANYAR : Edupark Karanganyar Molor

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Desain Edupark Tasikmadu Karanganyar (Bayu J/JIBI/Solopos)

Wisata Karanganyar bakal bertambah. Wisata edukasi Edupark akan di bangun di kawasan Kolam Renang Intan Pari Karanganyar, Tasikmadu.

Solopos.com, KARANGANYAR — Pembangunan kompleks Wisata Pendidikan atau Edupark di sekitar Kolam Renang Intan Pari Karanganyar diprediksi molor dari rencana.

Advertisement

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar menargetkan proyek rampung dan diresmikan pada awal Mei. Bahkan Bupati Karanganyar, Juliyatmono, optimistis taman pendidikan dapat diresmikan bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional pada 2 Mei.

“Sementara kami usaha dahulu. Konstruksi yang mungkin membuat pengerjaan proyek menjadi molor. Mudah-mudahan lelang hanya sekali,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Karanganyar, Samsi, saat ditemui wartawan seusai meninjau lokasi di sekitar Kolam Renang Intan Pari
Karanganyar, Selasa (6/1/2014).

Samsi menjelaskan Detail Engineering Design (DED) Edupark sudah rampung. Bangunan akan dirancang satu lantai dan memiliki beberapa ruang untuk memamerkan objek, seperti pesawat jenis Boeng dan helikopter.

Advertisement

Pembangunan Edupark akan menelan biaya Rp5 miliar dari Dana Alokasi Umum (DAU). Jumlah itu termasuk pengadaan pesawat dan helikopter.

Samsi berandai-andai Pemkab Karanganyar akan memiliki lokasi wisata komplit, seperti Edupark, kolam renang, waterboom, dan taman lalu lintas. “Tahun ini konstruksi. Praktiknya awal Februari mulai pembahasan kontrak. Sisa waktu untuk menyelesaikan proyek,” ujar dia.

Dia menuturkan Pemkab Karanganyar menyiapkan lahan 6.000 meter persegi di sekitar Kolam Renang Intan Pari. Tanah itu milik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Karanganyar. Namun lahan seluas itu belum termasuk pengadaan lokasi parkir.

Advertisement

Mereka berencana membeli tanah kas Desa Gaum yang berbatasan langsung dengan tanah PDAM.
“Tanah kas Desa Gaum seluas satu patok sekitar 2.500 meter persegi hingga 3.000 meter persegi untuk perluasan parkir. Itu [tanah] kami beli dengan konsep hibah. Kami beli lalu mereka [pihak desa] membeli tanah pengganti tanah kas desa di lokasi lain tetapi dengan luas sama,” ungkap dia.

Sementara itu Samsi belum memikirkan model pengelolaan Edupark. Dia belum dapat memastikan apakah Edupark akan dikelola Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora), Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud), atau pihak ketiga. Namun Pemkab Karanganyar akan menyerahkan kepada Disdikpora dan Disparbud selama masa transisi.

“Tugas pokoknya kan seperti itu. Edupark dikelola dua dinas itu. Selanjutnya belum ditentukan pengelolanya. Itu nanti saja. Bisa jadi ada pertimbangan lain.”

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif