Umum
Selasa, 6 Januari 2015 - 07:10 WIB

PENGADAAN SERAGAM : DPRD Sragen Persoalkan Jenis Seragam Siswa Baru

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi seragam sekolah (JIBI/SOLOPOS/dok)

Pengadaan seragam sekolah di Sragen dipersoalkan lantaran tidak sesuai dengan apa yang telah disampaikan Bupati Sragen, Agus Fatchur Rahman, kepada Komisi IV DPRD.

 Solopos.com, SRAGEN – Anggota Komisi IV DPRD Sragen, Fathurrohman, mempersoalkan pengadaan seragam berupa jenis kain seragam yang akan diberikan kepada 24.500 siswa baru tahun ajaran 2015/2016.

Advertisement

Persoalan itu muncul lantaran pengadaan kain seragam yang akan diberikan sesuai keterangan Bupati Sragen, Agus Fatchur Rahman, berbeda dengan yang disampaikan kepada Komisi IV DPRD.

“Setahu saya jenis kainnya batik dengan motif ikon Situs Sangiran, bukan seragam OSIS,” ujar Fathurrohman, kepada Solopos.com, Selasa (6/1/2015).

Advertisement

“Setahu saya jenis kainnya batik dengan motif ikon Situs Sangiran, bukan seragam OSIS,” ujar Fathurrohman, kepada Solopos.com, Selasa (6/1/2015).

Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut membantah kain seragam yang akan diberikan adalah seragam OSIS. Karenanya, hal itu menjadi sebuah tanda tanya besar baginya.

Fathurrohman berjanji akan mengawal proses pengadaan kain seragam tersebut. Tujuannya supaya tidak ada main mata antara pejabat tertentu dengan calon rekanan. Dia memperkirakan kain seragam akan dibagikan Juli 2015. Dengan nilai anggaran mencapai Rp1,95 miliar, pengadaan kain seragam harus dilakukan melalui proses lelang.

Advertisement

Komitmen yang sama disampaikan anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Sragen, Sugiyamto. Menurutnya, rencana pengadaan kain seragam bagi siswa baru jenjang SD dan SMP tak mencuat saat pembahasan di Banggar. Ketua Fraksi PDI Perjuangan tersebut meminta anggota fraksinya yang ada di Komisi IV DPRD mengawasi proses pengadaan kain seragam tersebut. Sugiyamto menambahkan tidak munculnya dana pengadaan seragam baru itu dalam rapat Banggar disebabkan pembahasan terlalu pendek.

Di sisi lain, Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Sragen, Darmawan, menyatakan sedari awal kain yang akan dibagikan adalah seragam OSIS, bukan batik dengan motif ikon Situs Sangiran.

Darmawan menyatakan pengadaan seragam akan dilakukan melalui proses lelang. Pengadaan seragam untuk SD dan SMP senilai Rp1,95 miliar dijadikan satu paket lelang. Ihwal proses lelang, menurut Darmawan, akan mengikuti tahapan dan proses yang benar. Sementara itu, ditanya Solopos.com mengenai nilai satu setel seragam siswa, dia mengaku tidak hafal.

Advertisement

Dia hanya memastikan nilai seragam SD berbeda dengan seragam SMP. Hal itu karena ukuran seragam siswa dua tingkat itu berbeda. Apalagi cukup banyak permintaan supaya seragam untuk siswa SMP menggunakan celana panjang. “Kita sedang perhitungkan detailnya,” sambungnya terkait pengadaan seragam di kota tersebut.

 

 

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif