Soloraya
Senin, 5 Januari 2015 - 22:30 WIB

KECELAKAAN AIRASIA : Bupati Klaten: Kerja Keras Yoyok Bisa Jadi Teladan

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah orang memasukkan peti jenazah Wismoyo Ari Prambudi, salah satu pramugara Airasia QZ8501, yang jatuh di Laut Jawa ke dalam liang lahat, Senin (5/1). Lokasi pemakaman berada di di Jetak Lor, Bareng Lor, Klaten Utara, Senin (5/1/2014). (Ayu Abriani/JIBI/Solopos)

Kecelakaan Airasia QZ 8501 menewas 155 penumpang. Salah satu korban tewas yakni pramugara Airasia, Wismoyo Ari Prambudi (Yoyok) warga Klaten.

Solopos.com, KLATEN — Jenazah Wismoyo Ari Prambudi, salah satu pramugara Airasia QZ8501, dimakamkan di permakaman Jetak Lor, Bareng Lor, Klaten Utara, Senin (5/1/2015).

Meskipun masih diselimuti duka, kedua orang tua Yoyok, Suharno dan Sri Sumingsri, berusaha tegar saat menyalami ratusan pelayat yang yang mayoritas para kerabat, tetangga, dan teman-teman Yoyok.

Advertisement

Selain itu, Bupati Klaten Sunarna, Wakil Bupati Sri Hartini, dan sejumlah pimpinan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) juga ikut melayat di rumah duka.

Suharno dan Sri Sumingsri hanya bisa mengucapkan terima kasih dan mengamini doa-doa yang diberikan dari para pelayat dengan suara lirih.

Sekitar pukul 09.45 WIB, prosesi pemakaman diawali dengan doa dan beberapa sambutan di rumah duka milik kedua orangtua Yoyok.

Advertisement

Indarwanto yang menjadi perwakilan dari keluarga mengucapkan rasa terima kasihnya pada berbagai pihak yang telah menemukan dan merawat jenazah Wismoyo.

“Kami mewakili keluarga mengucapkan terima kasih pada Basarnas [Badan SAR Nasional], airasia, dan berbagai pihak lain yang telah merawat jenazah Yoyok. Semua ini merupakan ujian dari Allah yang harus  kami terima. Semoga almarhum mendapat ampunan dan meninggal dengan khusnul khotimah. Sementara, bagi keluarga yang ditinggalkan bisa sabar dan tawakal saat menerima takdir Allah,” tuturnya yang juga mantan Sekretaris Daerah Klaten itu.

Bupati Klaten Sunarna yang melayat di rumah duka juga berharap kerja keras Yoyok hingga menjadi pramugara Airasia bisa menjadi teladan bagi generasi muda atas apa yang dicita-citakan.

Advertisement

Pukul 10.30 WIB, jenazah Yoyok dibawa ke tempat pemakaman di wilayah setempat yang jaraknya sekitar 150 meter dari rumah duka.

Isak tangis kembali terdengar dari rekan-rekan Yoyok, keluarga, dan para pelayat yang ikut mengantarkan Yoyok di peristirahatan terakhir.

Setelah sampai di lokasi pemakaman, peti jenazah Yoyok yang dibungkus plastik bening itu dimasukkan ke liang lahat kemudian ditutup dengan tanah. Prosesi pemakaman diakhiri dengan doa bersama dan tabur bunga di makam itu.

Sejumlah karangan bunga di antaranya dari Air Asia, Bupati Klaten, dan Kementerian Agraria dan Tata Ruang juga ditempatkan di dekat makam Yoyok.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif