News
Minggu, 4 Januari 2015 - 11:47 WIB

PESAWAT AIRASIA DITEMUKAN : BMKG: Semua Informasi Cuaca Sesuai Prosedur

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi cuaca ekstrem. (Dok. JIBI/Solopos)

Pesawat Airasia ditemukan dengan berbagai kontroversi, termasuk laporan fisik cuaca yang tidak diambil sebelum penerbangan.

Solopos.com, JAKARTA — Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengklaim sistem informasi cuaca yang diberikan kepada masyarakat hingga di penerbangan cukup baik dan sesuai dengan prosedur yang ada.

Advertisement

Kepala BMKG, Andi Eka Sakya, mengatakan dinamika perubahan cuaca sangat cepat sekali dan tim BMKG selalu mengupdate informasi cuaca kepada masyarakat untuk setiap perubahan yang terjadi. “Dan informasi cuaca tersebut mudah diakses oleh semua elemen masyarakat,” tuturnya Minggu (4/1/2014).

Menurut Andi Eka Sakya, informasi cuaca dari prakiraan cuaca, prospke cuaca, cuaca penerbangan, pengindraan jauh, cuaca pelayaran, prakiraan angin hingga informasi potensi banjir di Jakarta yang diberikan kepada masyarakat sebaiknya digunakan semaksimal mungkin. Hal ini bisa menjadi panduan untuk beraktivitas, bukan hanya informasi yang berlalu begitu saja.

Selain itu, BMKG memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk bisa mengakses informasi dari BMKG dari semua media antara lain Facebook, Twitter, melalui sms dan aplikasi yang bisa diunduh dari smartphone. “Semuanya diberikan kepada masyarakat agar mudah dalam mengakses informasi dari BMKG,” katanya.

Advertisement

Sebelumnya, masalah laporan cuaca yang dirilis oleh BMKG sempat menimbulkan kontroversi terkait kecelakaan pesawat Airasia QZ-8501. Pihak Airasia diketahui baru mengambil dokumen laporan cuaca pada pukul 07.00 WIB atau setelah pesawat itu hilang kontak. Hal ini pula yang membuat Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan, marah besar.

Meski demikian sejumlah pihak menyebutkan para pilot bisa mendapatkan laporan cuaca dari situs BMKG dan tak perlu laporan fisik dari briefing cuaca. Hal ini juga disampaikan dalam sebuah surat terbuka dari seorang bernama Fadjar Nugroho yang disebarkan di Twitter dan Facebook.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif