Sport
Selasa, 30 Desember 2014 - 15:35 WIB

CATATAN AKHIR TAHUN SEPAK BOLA : Timnas U-19 Mentok di Piala Asia

Redaksi Solopos.com  /  Mulyanto Utomo  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Reaksi sedih para pemain Timnas U-19 ketika gagal di Piala Asia di Myanmar. JIBI/Dok

Catatan akhir tahun sepak bola Indonesia di kelompok umur 19 tahun pun mengalami kegagalan ketika bercita-cita hendak berpasrtisipasi ke dalam Piala Dunia U-20.

Solopos.com, SOLO — Timnas Indonesia kelompok umur di bawah usia 19 tahun sangat diandalkan untuk menuai prestasi pada tahun 2014 ini. Berlaga di Piala Dunia U-20 pun menjadi target yang ingin dicapai PSSI pada tahun ini. PSSI pun dengan serius mempersiapkan tim U-19 untuk mewujudkan impiannya tersebut.

Advertisement

Tak tanggung-tanggung, PSSI sampai mengagendakan 47 laga uji coba untuk Evan Dimas cs pada periode Februari hingga September. Di mulai dari Tur Nusantara yang berlangsung dua jilid, hingga berlaga di Spanyol untuk menjajal tim B klub-klub Spanyol seperti Barcelona, Atletico Madrid, Valencia dan tim C dari Real Madrid.

Seperti dilansir detiksport, sebelum terbang ke Spanyol, skuat asuhan Indra Sjafri ini mengikuti turnamen persahabatan bernama Hassanal Bolkiyah Trophy. Turnamen yang digelar oleh Brunei Darussalam ini diikuti oleh 11 tim Asia Tenggara yang dibagi ke dalam dua grup.

Namun timnas U-19 tampil mengecewakan pada turnamen ini. Tergabung ke dalam grup B bersama Vietnam, Malaysia, Kamboja, Singapura dan tuan rumah Brunei, “Garuda Muda” hanya finis di urutan ke-5 dengan torehan satu menang, satu seri dan tiga kalah. Ironisnya, Indonesia dikalahkan oleh tim lemah seperti Kamboja dan Brunei.

Advertisement

Kegagalan ini memunculkan polemik dalam negeri. Banyak pengamat yang menilai bahwa permainan timnas U-19 sudah terbaca oleh lawan. Faktor kejenuhan pemain pasca menjalani banyaknya laga ujicoba pun muncul menjadi hal yang diperdebatkan.

Maka dari itu, pada Piala AFF U-19, PSSI mengirimkan timnas U-19 B sebagai perwakilan Indonesia. Timnas U-19 B ini merupakan pemain-pemain yang pernah menjadi bagian skuat timnas U-19. Untuk bisa kembali berprestasi di sini (karena berstatus sebagai juara bertahan), PSSI pun mempersiapkan tim ini dengan mengikuti COTIF Cup. Berlangsung di Spanyol, mereka pun dikalahkan semua lawannya: Mauritania, Levante, Argentina dan Barcelona Juvenile.

Namun pembelajaran mereka di COTIF ini tak menghasilkan apa-apa. Karena pada Piala AFF U-19, timnas U-19 B ini langsung tersingkir sejak babak fase grup. Menjadi penghuni dasar klasemen grup A, Indonesia dikalahkan Thailand dengan skor 6-2 dan Myanmar dengan skor 3-0.

Advertisement

Hal itu tak menjadi masalah bagi PSSI, karena target utama PSSI adalah Piala Asia U-19. Ya, sejak awal, PSSI menargetkan timnas U-19 bisa masuk ke babak semifinal agar bisa berlaga pada Piala Dunia U-20 yang diselengarakan tahun 2015.

Namun yang terjadi tak seindah bayangan PSSI. Timnas U-19 tak meraih satu poin pun kala tergabung di Grup B. Indonesia kala itu dikalahkan Uzbekistan (3-1), Australia (1-0) dan Uni Emirat Arab (4-1). Harapan untuk lolos ke Piala Dunia U-20 pun sirna.

Pelatih Indra Sjafri pun mau tak mau memang harus bertanggung jawab atas kegagalan timnas U-19 ini. Sebulan kemudian, pelatih yang menghadirkan trofi juara Piala AFF U-19 pada 2013, yang menjadi pelipur lara bagi rakyat Indonesia yang haus akan prestasi sepakbola, didepak PSSI.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif