Jateng
Senin, 29 Desember 2014 - 04:50 WIB

POTENSI LONGSOR DI MAGELANG : 5 Rumah di Bukit Menoreh Terancam Longsor

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Dok)

Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Dok)

Potensi longsor di Magelang masih mengancam warga. Di wilayah perbukitan menoreh sedikitnya 5 rumah terancam karena munculnya retakan tanah

Advertisement

Kanalsemarang.com, MAGELANG – Tanah retak berpotensi longsor mengancam lima rumah di Perbukitan Menoreh di Dusun Seloreko I, Desa Ngargoretno, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Berdasarkan pantauan di Magelang, Minggu, retakan tanah memanjang sekitar 60 meter dengan lebar retakan 20-30 centimeter tersebut melintas di bagian dapur rumah Ahmad Kirman,60. Rumah lain yang terancam milik Kadus Selorejo I Samsudin,47, Muzamil,25, Sugeng,47 dan Rohim,30.

Istri Ahmad Kirman, Tumilah menuturkan, retakan tanah secara tiba-tiba muncul pada Minggu (28/12/2014) malam sekitar pukul 24.00 WIB. Dia tidak mengetahui pasti penyebab peristiwa itu.

Advertisement

“Sebelumnya memang sempat diguyur hujan hampir satu hari. Tiba-tiba saat tidur, muncul suara ‘kretek-kretek’ sekitar setengah dua belas malam,” katanya seperti dikutip Antara.

Setelah mendengar suara tersebut, katanya, dirinya kemudian terbangun. Dia kaget ternyata suara yang didengar itu muncul dari bagian dapur. Retakan tanah ternyata telah memisahkan pagar dan tiang rumahnya yang terbuat dari bambu.

Wilayah dengan ketinggian 560 di atas permukaan laut ini tidak hanya muncul ancaman tanah retak, tetapi telah terjadi bencana tanah longsor di beberapa titik dan tesebar di beberapa dusun, antara lain tanah longsor di Dusun Wonokerto yang mengenai rumah warga atas nama Buthuk, Dusun Sumbersari II menimpa rumah Zuniyanto dan Tegalombo II menimpa rumah Sumarno.

Advertisement

“Material longsor telah menimpa rumah Sumarno dan mengakibatkan dinding dari kayu jebol,” kata salah satu Relawan Garuda Menoreh, Soim.

Selain tanah retak, katanya di sekitarnya muncul mata air yang baru dengan warna yang jernih.

“Pergerakan tanah terlihat signifikan. Jadi kami mengimbau warga untuk mengungsi jika turun hujan deras,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif