Soloraya
Senin, 29 Desember 2014 - 04:45 WIB

PASAR KLEWER TERBAKAR : Kerugian Potensial Kebakaran Pasar Klewer Solo Rp10 Triliun

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pedagang Pasar Klewer berusaha menyelamatkan sisa-sisa barang dagangan mereka setelah Pasar Klewer terbakar, Sabtu-Minggu (27-28/12/2014). (Reza Fitriyanto/JIBI/Solopos)

Pasar Klewer terbakar sehingga mencatatkan kerugian potensial yang mencapai Rp10 triliun. Kebakaran Pasar Klewer Solo itu diproyeksikan mengerek laju inflasi pada kuartal pertama 2015.

Solopos.com, SOLO — Kerugian potensial (potential lost) akibat kebakaran Pasar Klewer Solo, Sabtu-Minggu (27-28/12/2014), diperkirakan mencapai Rp10 triliun. Pasar Klewer terbakar habis pada bangunan utama di sisi barat pasar homogen tekstil dan produk tekstil terbesar di Indonesia itu.

Advertisement

Pejabat Humas Himpunan Pedagang Pasar Klewer (HPPK) Solo, Kusbani, menyebutkan 1.532 kios ludes dalam Kebakaran Pasar Klewer Solo yang terjadi lebih dari 24 jam itu. “Seluruh kios di bagian barat pasar habis terbakar. Api di bagian timur bisa dilokalisasi. Dagangan dari 682 kios bisa diselamatkan,” katanya, saat menggelar jumpa pers terkait Pasar Klewer terbakar di Omah Sinten Heritage Solo, Minggu (28/12/2014) sore.

Kusbani menjelaskan total kerugian yang diderita pedagang akibat Kebakaran Pasar Klewer Solo, tidak termasuk bank, diperkirakan mencapai Rp10 triliun. Menurut dia, perputaran uang di Pasar Klewer Solo pada hari biasa berkisar Rp17 miliar/hari. Sedangkan pada hari libur, angkanya melonjak menjadi Rp21 miliar/hari. Tatkala Pasar Klewer terbakar maka perputaran uang itu tidak terjadi.

Advertisement

Kusbani menjelaskan total kerugian yang diderita pedagang akibat Kebakaran Pasar Klewer Solo, tidak termasuk bank, diperkirakan mencapai Rp10 triliun. Menurut dia, perputaran uang di Pasar Klewer Solo pada hari biasa berkisar Rp17 miliar/hari. Sedangkan pada hari libur, angkanya melonjak menjadi Rp21 miliar/hari. Tatkala Pasar Klewer terbakar maka perputaran uang itu tidak terjadi.

“Perhitungan kerugian ini kami peroleh dari rata-rata kerugian pedagang kios dan 825 pedagang oprokan di sisi barat. Kerugian di sisi timur belum kami hitung,” jelasnya.

Menurut Kusbani, dari ribuan pedagang yang berjualan di pasar batik terbesar di Indonesia tersebut, baru 10% pedadang yang telah mengasuransikan kios dan dagangannya. “Kami menyadari berdagang di Klewer memiliki risiko tinggi. Namun banyak di antara pedagang yang gagal mencapai kesepakatan dengan pihak asuransi [ditolak pihak asuransi],” bebernya.

Advertisement

Terpisah, Kepala Bank Indonesia (BI) Kota Solo, Ismet Inono, menyebutkan dampak kebakaran Pasar Klewer tidak mempengaruhi laju inflasi di Kota Bengawan pada 2014. Ia memproyeksikan inflasi sektor perdagangan baru terkerek pada kuartal pertama 2015.

“Kalau 2014 tidak berpengaruh. Inflasi Desember juga tidak banyak berpengaruh karena kejadiannya akhir bulan. Sektor perdagangan kita akan sedikit mengalami penurunan pada kuartal pertama 2015,” papar Ismet yang belum bisa merinci angka pastinya.

Menurut Ismet, kontribusi Pasar Klewer sebagai penopang perekonomian Kota Bengawan cukup besar. “Kliring di Solo rata-rata Rp2,8 triliun-Rp3 triliun/bulan. RTGS [Real-Time Gross Settlement] kita di atas Rp3 triliun. Pasar Klewer termasuk yang utama di Solo. Transaksi cukup besar karena aktivitas perdagangan terbesar ada di Klewer,” urainya.

Advertisement

Ismet mengungkapkan campur tangan pemerintah dalam proses rekonstruksi Pasar Klewer bakal mempengaruhi perekonomian secara lokal dan nasional. “Multiplier effect-nya cukup besar. Perdagangan lokal nantinya akan melambat. Masa kekosongan ini akan dimanfaatkan oleh produsen di luar Solo,” ungkapnya.

Sementara itu, Anggota Komisi XI DPR, Muhammad Hatta, berjanji mengawal proses restrukturisasi Pasar Klewer. Selain pedagang, menurutnya, pemasok dan produsen yang menyuplai barang juga menjadi korban yang terdampak kebakaran Pasar Klewer.

“Multiplier effect-nya luar biasa. Taruhlah ada potensi kerugian pajak mencapai Rp1 triliun, perekonomian Kota Solo bisa shock. Saat terjadi banjir besar di Manado lalu, kami membantu mengusahakan restrukturisasi hutang sampai tahap paling ekstrim penghapusan. Saya juga akan kawal terus proses restrukturisasi di sini,” janjinya menyikapi Pasar Klewer yang terbakar.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif