SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/harian Jogja/dok)
Musim hujan menimbulkan berbagai bencana di berbagai wilayah. Termasuk negara tetangga, Malaysia dan Thailand.
Harianjogja.com, MALAYSIA-Dapat dikatakan banjir yang melanda Malaysia di penghujung 2014 ini sangat besar.
Jalanan juga merangkap sebagai sungai. Sebab air berwarna coklat keruh menggenang di berbagai sudut kota. Sejumlah mobil dilaporkan hanyut dan terguling.
Kantor berita pemerintah Malaysia, Bernama menyatakan setidaknya ada 132.000 orang yang dievakuasi. Arus air yang kuat dan volume yang terus bertambah, kata Perdana Menteri Datuk Seri Najib Tun Razak membuat proses evakuasi dan pengiriman bantuan sulit dilakukan.
“Persedian air bersih tidak dapat dikirim, korban banjir di pusat-pusat penampungan harus bertahan di tengah kegelapan karena tidak ada pasokan listrik,” terangnya seperti dilansir dari CNN, Minggu (28/12/2014).
Banjir mulai melanda Malaysia sejak seminggu lalu. Adapun banjir ini terjadi lantaran saat musim hujan, wilayah di Asia Tenggara seperti Malaysia, Indonesia dan Thailand Selatan dilalui angin muson timur.
Ahli Meteorologi dari CNN, Derek Van Dam pun menyampaikan analisanya. Menurut dia, bencana ini terjadi lantaran ada tekanan tinggi yang kuat di Eropa Timur dan China. Akibatnya, saat melintas Indonesia, Malaysia dan Thailand Selatan, angin ini membawa muatan hujan dengan intensitas tinggi. Diperkirakan situasi akan memburuk terjadi di Malaysia dan Thailand selama dua hari ini.
“Mungkin dapat terjadi bencana lain, seperti banjir yang lebih besar maupun tanah longsor,” terangnya.
Daerah lain yang dilintasi angin ini ialah Teluk Benggala, Sri Langka. Diperkirakan wilayah yang berada di pusat negara tersebut akan mengalami curah hujan yang dua kali lebih lebat dari curah hujan normal selama delapan hari terakhir.